PALEMBANGSUMSEL

HMPS Ilkom UIN Rafa Gelar Talkshow Broadcasting Behind the Scene Production TV dan Radio

BritaBrita.com,Palembang – Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (Rafa) Palembang bersama HMPS ilmu Komunikasi menggelar talkshow Broadcasting Behind the Scene Production TV dan Radio, Sabtu (12/6/2021).

Diikuti oleh peserta online maupun offline, Dalam talkshow tersebut terdapat dua pembicara yaitu Acquistion Content Production TV Swasta, Ibnu Mailenzra dan Program Coordinator dan Announcer Trax 95,1 FM Palembang Okan Gembul.

Dalam paparannya, Okan Gembul menjelaskan bahwa sebuah program acara yang layak dan baik akan melewati berbagai macam proses sebelum ditampilkan kepada penonton maupun pendengar.

Hal ini tentunya dibutuhkan bagi mahasiswa yang ingin terjun ke dalam dunia Broadcasting nantinya.

“Dalam produksi radio dan televisi dibutuhkan kerjasama tim dan kekreatifitasan ide,” katanya.

Di era saat ini, Okan Gembul mengatakan penyiar harus fleksibel dan banyak membaca serta harus memperbaharui ide ide.

“Cari referensi itu penting sekali seperti banyak baca, mendengar apapun cek media sosial, dan zaman teknologi sekarang ini tidak ada miskin kreatifitas. Ide banyak tapi konsisten yang sulit di pegang, padahal itu hal terpenting,”katanya.

Untuk menuju pra produksi radio, penyiar atau tim kreatif akan menyediakan ide lalu akan dieksekusi dengan kesepakatan produsernya. Karena dalam radio memakai sistem team work.

Sedangkan dari produksi televisi, ujar Acquistion Content Production TV Swasta, Ibnu Mailenzra menjelaskan bahwa
memunculkan ide dan memperbanyak referensi tentang suatu program itu penting sekali.

“Saya biasanya mencatat hasil referensi, setiap saya melihat video maka saya catat, nanti akan dibutuhkan,”kata Ibnu Mailenzra.

Dalam produksi tv dan radio, rating sangat penting untuk suatu program terlebih dalam penjualanan.

“Di dalam produksi TV, kita akan melihat rating penonton, program akan berjalan jika rating juga naik,”katanya.

Dalam broadcasting juga terdapat kode etik yang diatur oleh KPI dan di dalam broadcasting berisikan mendidik dan menghibur.

“Radio tidak diperbolehkan rasis, politik, menyebar kebencian, berbicara hal negatif serta harus balance antara mendidik dan menghibur,”kata Okan Gembul.

Reporter : Tri Jumartini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button