BritaBrita.com,JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa salah satu visi besar Presiden Joko Widodo mewujudkan transformasi ekonomi. Salah satunya melalui hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah. Pada tahun 2030, sebanyak 70 persen bahan bakar kendaraan sudah beralih dari fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT).
Dalam hal ini, tambahnya, Indonesia beruntung karena memiliki cadangan sumber daya alam nikel sebesar 25 persen dari total cadangan di seluruh dunia. Menurutnya, sudah saatnya Indonesia untuk menjadi pemain terbesar dunia. Dengan begitu, tidak lagi yang dikenal sekadar Bali atau pariwisatanya.
“Dunia harus mengenal Indonesia sebagai negara industrialis yang menghasilkan baterai modern,” katanya saat penandatanganan kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) melalui keterangan pers, Kamis (24/6/2021).
Menurut Bahlil, kerja sama ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam melakukan kolaborasi dengan dunia akademik, terutama untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.
Kolaborasi antara Kementerian Investasi/BKPM dengan UI ini mencakup aspek pendidikan dan pelatihan, penelitian dan kajian terkait penanaman modal serta kemudahan berusaha, publikasi bersama, dan berbagai bentuk kerja sama lain yang akan mengemuka di kemudian hari.
Rektor UI Ari Kuncoro menjelaskan bahwa ini menjadi momentum awal kolaborasi antara UI, pemerintah, dan industri dalam rangka membangun ekosistem industri mobil listrik nasional.
“Kerja sama dan kegiatan seminar ini penting untuk memahami pergeseran industri otomotif dunia, dari industri berbasis bahan bakar fosil menjadi industri kendaraan berbahan dasar listrik (electric vehicle/EV),” jelasnya seperti dilansir Bisnis.com.
Dalam pengembangan teknologi EV, UI telah memulai pada tahun 2012 dengan meluncurkan MOLINA-UI (Mobil Listrik Nasional Universitas Indonesia) serta pengembangan baterai ion-lithium yang hemat energi.
Hal ini terus dikembangkan sampai sekarang dengan melakukan riset terkait sistem motor listrik, sistem charging baterai, dan kajian sosial ekonomi terkait perubahan perilaku konsumen otomotif. Industri baterai kendaraan listrik (EV battery) merupakan salah satu prioritas pemerintah.
Investasi di sektor tersebut diproyeksikan akan menjadikan Indonesia naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah, menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik.