BritaBrita.com,Palembang– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) meminta seluruh satgas dan juga pemerintah kabupaten/kota untuk terus melakukan upaya intensif dalam penanganan Covid-19 di Sumsel.
Hal ini menyikapi tren kenaikan kasus Covid-19 yang cukup drastis. Saat ini ada penambahan 199 kasus positif sehingga secara total jumlahnya mencapai 28.376 kasus. Jumlah ini seiring dengan penambahan angka kesembuhan yang tercatat 253 kasus dengan total saat ini mencapai 25.433 kasus. Sementara jumlah angka kematian bertambah 10 orang sehingga totalnya mencapai 1.432 orang.
“Masyarakat harus hati-hati dan benar-benar terapkan prokes. Kita berharap agar di Sumsel tidak terjadi penambahan kasus dan kondisi seperti di provinsi lain. Kami sudah mewarning untuk seluruh daerah,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, dr Lesty Nurainy, Selasa (29/6/2021).
Lanjutnya, dengan jumlah Covid-19 yang terus bertambah ini membuat jumlah keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit mengalami peningkatan.
“Bahkan sudah ada satu rumah sakit yang sudah mencapai BOR 100 persen yakni RS AR Bunda Lubuklinggau. Sementara ada 3 rumah sakit yang angkanya di atas 80 persen, yakni RS Siloam Silampari, RSUD Dr Sobirin Musi Rawas dan RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau,” ujar Lesty
Lesty mengungkapkan, selain itu juga 18 rumah sakit yang keterisiannya mencapai 60-80 persen dimana semuanya berada di Palembang.
“Ada rumah sakit di Sumsel yang tingkat keterisiannya sudah 100 persen, ini yang kita upayakan jalan keluarnya. Yang jelas, dalam waktu dekat kita akan kembali menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jakabaring,” ungkapnya
Dijelaskannya, lonjakan kasus ini didasari mobilitas masyarakat yang meningkat. Untuk mencegah kasus semakin tinggi, Pemprov Sumsel berupaya mempercepat vaksinasi dan melakukan berbagai pembatasan kegiatan masyarakat.
“Setiap komunitas minimal harus bisa divaksinasi 70 persen untuk menciptakan kekebalan kelompok. Vaksin bukan tujuan agar terhindar sebab masih bisa terpapar. Tetapi, dengan vaksin tidak akan membuat sakit parah,” jelas Lesty
Lesty menambahkan, sebaran virus saat ini semakin cepat. Pasalnya untuk di wilayah Sumsel mereka menemukan adanya dua varian baru yakni Alpha B117 pada Desember 2020 lalu, dan varian Delta B1617 di awal 2021. Hingga saat ini, pihaknya masih terus mengirimkan sampel pemeriksaan varian baru. Untuk itu diperlukan pelacakan, pemeriksaan, dan pemulihan (3T) secara masif.
“Kita terus melakukan tracing, memang ada yang sempat terpapar varian Alpha dan Delta namun semuanya sudah sembuh. Sekarang kita terus memeriksa sampel dan mengirimkan untuk diperiksa adakah varian baru di sini,” katanya.
Reporter : Maulana