BritaBrita.com,Palembang–
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan Wisma Atlet dan Asrama Haji untuk mengatasi minimnya tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (Bor) di Provinsi Sumsel.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengakui bahwa BOR di Sumsel memang meningkat atau sudah mencapai 79 persen. Kita antisipasi dengan menyiapkan Wisma Atlet dengan Asrama Haji yang segera di buka jika ini meningkat lagi.
“Masalah ini harus kita sikapi dengan penuh kesabaran, tidak panik, tapi kita tetap mempersiapkan segala kemungkinan seperti oksigen dan paling penting tower-tower lain yang ada di Wisma Atlet bisa diisi dan juga Asrama Haji untuk tempat isolasi,” ujarnya.
Gubernur mengungkapkan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada kepala daerah di 17 kabupaten dan kota untuk mempersiapkan tempat isolasi dan tempat tidur tambahan. Terutama di daerah yang tingkat BOR nya sudah tinggi.
“Lalu saya ingatkan juga kepada pasien Covid yang OTG, agar isolasi mandiri saja, jangan panik dan minta di opname di rumah sakit. Dan kepada masyarakat untuk tidak lalai menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa saat ini Kota Palembang tercatat BOR mencapai 90 persen, Banyuasin 63 persen, Empat Lawang 37 persen, Lubuklinggau 92 persen, Pagaralam 43 persen, Prabumulih 79 persen, Lahat 74 persen, Muara Enim 42 persen, Musi Banyuasin 72 persen, Musi Rawas 50 persen, Musi Rawas Utara 55 persen, Ogan Ilir 82 persen, OKI 73 persen, OKU 45 persen, OKUS 55 persen, OKUT 77 persen, dan Pali 30 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, saat ini angka BOR di Sumsel sudah cukup tinggi diatas standar WHO yakni mencapai 79 persen.
“Tapi jangan melihat yang rata-rata Sumsel, kami sudah membuat edaran agar kabupaten dan kota melihat kondisi masing-masing BOR di daerahnya,” katanya
Lebih lanjut diungkapkannya, pejabat terkait dan juga pihak rumah sakit harus benar-benar mengawasi betul mengenai tingkat keterisian tempat tidur ini.
“Apalagi di Sumsel cukup banyak daerah yang BORnya hamper 100 persen, inilah yang kita warning. Kabupaten dan kota harus menambah tempat isolasi untuk mengurangi keterisian ini. Artinya yang Covid tapi OTG tidak perlu ke rumah sakit cukup isolasi mandiri dirumah atau ditempat yang disediakan,” ungkap Lesty
Lesty menjelaskan, lebih baik lagi daerah bisa membuat rumah sakit darurat. Baiknya lagi membuat tempat isolasi seperti di Jakabaring.
“BOR tinggi diakibatkan karena penularan Covid-19 yang cukup cepat. Apalagi mobilitas yang tinggi ditambah prokes yang lalai membuat penyebaran Covid-19 semakin masif. Karenanya Prokes adalah yang utama. Saat ini memang banyak pasien yang positif Covid-19 dengan status komorbid, sehingga ini yang memang harus menjadi prioritas rumah sakit untuk tangani pasiennya,” jelasnya.
Reporter : Maulana