BritaBrita.com,Palembang-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini sedang mengembangkan program food estate. Mendukung hal itu, Kementerian Pertanian RI memberikan perhatian besar melalui program bantuan optimasi dan intensifikasi lahan pertanian di wilayah Sumsel.
Adapun optimasi lahan difokuskan di Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Muara Enim dengan total sebanyak 49.990 hektare. Sementara untuk intensifikasi lahan pertanian difokuskan di OKU Timur, Ogan Ilir dan OKU Selatan dengan total sebanyak 25.629 hektar.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, perhatian dari Kementan ini buah dari kerja keras Sumsel yang menerapkan food estate dalam upaya meningkatkan produksi beras.
“Kita bersyukur karena Sumsel menjadi perhatian utama dan mendapat keistimewaan. Kita tidak sendiri, dalam program ini kita didukung oleh TNI,” katanya
Dengan bantuan TNI ini, tentunya akan lebih meningkatkan kedisiplinan dalam waktu pengolahan, pemupukan, pembagian air dengan target dapat meningkatkan produksi beras di Sumsel.
“Kita yakin dengan cara ini maka produksi beras di Sumsel yang semula masuk lima besar bisa lebih meningkat lagi. Target kita, produksi bisa mencapai 5,1 juta ton GKG nantinya,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, R Bambang Pramono mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa dua kegiatan yakni optimasi dan intensifikasi lahan pertanian di Sumsel.
“Untuk optimasi lahan pertanian, konsepnya merehabilitasi lahan-lahan milik petani, diantaranya dengan memperbaiki tanggul saluran, membuat pintu air, dan pengadaan pompa. Jika memungkinkan jalan atau jembatan tani. Sementara untuk intensifikasi lahan pertanian konsepnya menumbuhkan korporasi yang menyediakan sarana produksi dan pendampingan petani, serta melibatkan offtaker penggilingan beras di Sumsel untuk membantu petani,” katanya
Lanjutnya, ini semua dilakukan untuk mendukung program food estate yang sudah mulai diterapkan Sumsel. Tujuannya nanti untuk peningkatan produksi Sumsel yang saat ini mencapai 2,7 juta gabah kering giling menjadi 5,1 juta GKG target dalam waktu tiga tahun kedepan.
“Harapan kita tiga atau empat tahun kedepan, produksi Sumsel bisa mencapai target produksi hingga 5,1 juta ton. Ini didukung dengan pemerintah pusat dan TNI serta petani di Sumsel,” ujar Bambang seraya menambahkan bahwa dalam program ini, Kementan mengucurkan dana hingga Rp306 miliar untuk optimasi lahan pertanian dan Rp152 miliar untuk intensifikasi lahan.
Danrem 044/Garuda Dempo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji mengatakan, pihaknya menggerakkan semua anggota di tingkat Kodam, Korem, Kodim hingga Babinsa untuk optimasi dan intensifikasi lahan pertanian. “Kita membantu secara teknis maupun operasional di lapangan. Sehingga kita membantu apa yang dibutuhkan masyarakat. Sasarannya untuk meningkatkan produksi pangan di Sumsel,” katanya
Lebih lanjut diungkapkannya, pihaknya turun bersama Dinas Pertanian dalam hal teknis di lapangan.
“Targetnya hingga tahun ini bisa selesai. Mulai dari pembukaan lahan baru, intensifikasi lahan, dan semua hal teknis yang dibutuhkan petani di lapangan. Jadi personil kita ini diterjunkan ke daerah-daerah yang fokus pada program food estate ini,” ungkap Jauhari.
Reporter : Maulana