BritaBrita.com,Palembang-Menjadi salah satu pelopor wanita Indonesia yang mandiri ternyata membuat sosok Dr Sunda Ariana, M.Pd,M.M terus memberikan inspirasi.
Tak hanya menjabat Rektor Universitas Bina Darma (UBD) Palembang saja, Ia juga memiliki segudang prestasi dan sederet perusahaan yang harus dipantau untuk tetap survive dan sukses di tengah Pandemi.
Gurita bisnis properti hingga start up teknologi Informasi yang kini ia tangani membutuhkan perjuangan yang tak begitu mudah.
Meski begitu, wanita yang pernah mewakili Sumsel di ajang Canada World Youth (CWY) ini tidak melupakan sosoknya sebagai seorang Ibu yang harus menjadi madrasah pertama bagi putra-putrinya.
Melalui berbagai perjuangan ini lah kemudian ia mengajak generasi muda, utamanya para muslimah Indonesia untuk mandiri, salah satunya adalah melalui peran pendidikan.
“Jadi pendidikan itu tidak semata-mata untuk karir. Karena bagi generasi muda perempuan, kelak akan menjadi tempat sebagai pendidikan pertama bagi putra-putrinya,” tuturnya, Minggu (18/7/2021).
Putri kedua dari tokoh pendidikan Almarhum Prof Dr H Buchari Rachman dan Almarhumah Hj Farida ini mengatakan bahwa generasi muda yang lahir di era saat ini telah dimudahkan dengan revolusi.
Beragam profesi yang dulu tak ada pun, kini menjadi ada. Selain itu, menariknya, lahirnya teknologi di era saat ini mampu memangkas jarak dan waktu.
Doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini berharap para perempuan Indonesia mampu melihat peluang ini, peluang di tengah literasi digital.
“Artinya generasi muda saat ini, lahir di tengah literasi digital sangat diuntungkan dengan berbagai peluang yang ada. Sehingga banyak sekarang yang terlihat seperti tidak bekerja, tapi bekerja. Seperti Vlogger, Youtuber dan lain sebagainya,” jelasnya.
Dan apapun yang menjadi cita-cita dan keinginan generasi muda, bahwa bagaimana generasi muda, perempuan Indonesia tetap mempunyai budaya dan nilai-nilai karakter sebagai landasan kehidupan. Seperti integritas, loyalitas dan budaya kesantunan sebagai warisan dari budaya Timur.
“Kalau di Bina Darma itu ada budaya PRIDE. Itu akronim dari P nya Persistence yaitu bagaimana menjadi tangguh, gak mudah menyerah, gak baperan. Kemudian R nya Responsive atau cepat merespon, I nya itu Innovative atau selalu melakukan inovasi, D nya itu Disiplin dan E nya Excellent atau melakukan apapun itu dengan terbaik dan bagaimana memberikan apapun yang terbaik. Mungkin, budaya ini juga bisa dipakai untuk generasi muda,” jelasnya.
Nilai-nilai itulah yang kemudian juga Ia ajarkan kepada putra-putrinya. Ia berharap kedua putra-putrinya kelak tumbuh sebagai pribadi yang mandiri.
Misalnya putra pertamanya M Bosya Perdana yang kini sudah lulus kuliah dan mulai mencoba berwirausaha. Kemudian putri keduanya yakni Putri Dwi Attalla yang saat ini baru selesai menempuh studi sarjananya.
“Dan itu yang menjadi salah satu cita-cita saya yang belum tercapai, bagaimana kedua anak-anak saya mampu menjadi pribadi mandiri. Mandiri itu bukan hanya soal finansial, tapi ada hal yang lebih penting lagi yakni mandiri secara emosional dan spiritual,” pungkasnya.
Reporter : Sugi