BritaBrita.com,Palembang-Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru mengusulkan agar pembagian vaksin sesuai dengan proporsi bukan dibagi rata. Hal itu dikarenakan vaksin yang dibagikan pemerintah pusat untuk di Provinsi Sumsel saat ini sudah habis.
“Kita tidak bisa mencapai Herd Immunity (kekebalan Komunal) sesuai yang ditargetkan yaitu minimal 70 persen dari total masyarakat sumsel pada awal 2022. Ini karena stok vaksin di gudang maupun di berbagai fasilitas kesehatan (faskes) sudah dinyatakan habis,” ujarnya, Kamis (22/7/2021).
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa yang dimaksud dengan pembagian sesuai proporsi yaitu misalnya untuk di Provinsi Sumsel membutuhkan 1,5 juta vaksin perbulan. Pemerintah dapat menyalurkan atau membagikan vaksin sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dimasing-masing daerah.
“Untuk menjangkau semua sasaran vaksinasi yang terdiri dari tenaga kesehatan, pelayan publik, masyarakat lanjut usia, guru dan pelajar idealnya mendapatkan 150.000 vial vaksin per bulan namun sampai saat ini per bulan Sumsel hanya mendapatkan 30.000 vial/dosis vaksin,” jelasnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini mengatakan, Provinsi Sumsel telah menerima distribusi vaksin sebanyak 1,6 juta dosis vaksin Sinovac Biofarm dan AstraZeneca dari pemerintah pusat terhitung sejak Januari hingga Juli 2021.
“Semua dosis vaksin yang diterima tersebut sudah disalurkan ke setiap fasilitas kesehatan yang tersebar di 17 kabupaten/kota. Artinya tidak ada lagi dosis yang disimpan karena semua sudah disalurkan, stok sudah kosong,” katanya
Lebih lanjut diungkapkannya, pemerintah pusat akan segera mendistribusikan tambahan vaksin sebanyak 67.900 dosis hanya saja belum ada kepastian kapan vaksin tersebut dikirim termasuk jenis vaksin yang akan diterima.
“Gubernur Sumsel, H Herman Deru telah menyurati Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk meminta tambahan vaksin, namun belum tau kapan akan dikirim,” ungkap Lesty
Lesty menambahkan, saat ini pihaknya membuka vaksinasi seluas-luasnya tanpa segmentasi instansi atau usia. Jika memenuhi persyaratan dan stok ada, maka masyarakat akan diberikan vaksin.
“Faskes kita ada banyak mencapai 443 lokasi. Tinggal pilih mau divaksin dimana, cuma memang tinggal ketersediaan vaksinnya,” katanya.
Reporter : Maulana