PALEMBANGSUMSEL

Mewakili Indonesia, Mahasiswa UTP Raih Juara Dua Asia Pacific Youth SDGs 2021

BritaBrita.com,Palembang-Empat mahasiswa Fakultas Teknik Elektro, Universitas Tridinanti Palembang (UTP), mengukir prestasi pada Asia Pacific Youth Sustainable Development Goals Summit (SDGs) 2021, yang dilaksanakan sejak tanggal 5-12 Agustus 2021.

Keempat mahasiswa yang mewakili Indonesia itu adalah Muhammad Aldivo, Roy Hanapi, Anton Saputra, dan Nabila Anggita Putri. Mereka meraih juara kedua kategori SDGs Video Campaign. Kompetisi SDGs 2021 mengusung tema ‘Aksi Pemuda Dalam Tantangan Pandemi Covid-19’ sekaligus merayakan Hari Pemuda Internasional 2021.

Dekan Fakultas Teknik UTP Ir Zulkarnain Fatoni, MT, MM didampingi Ketua Jurusan (Kajur) Teknik Elektro M Husni Syahbani, ST, MT, memberikan apresiasi atas prestasi yang diukir keempat mahasiswa UTP tersebut.

“Kami sangat bangga dengan prestasi mahasiswa teknik elektro dalam Asia Pacific Youth SDGs Summit 2021, di mana mereka tampil dalam forum internasional, melakukan kegiatan diskusi, menggali ide proyek kreatif, berbagi ide brilian, dan mendapatkan pengetahuan baru dalam SDGs. Tidak hanya tampil dalam forum internasional, mereka juga berhasil meraih juara dua dalam kategori SDGs Video Campaign,” kata Zulkarnain kepada wartawan, Senin (16/8/2021).

Wakil Dekan 3 Fakutas Teknik UTP
Hariman Al Faritzie, SST, MT, menambahkan, SDGs adalah
adalah konferensi online global yang menggabungkan dengan kompetisi/tantangan bagi kaum muda di seluruh dunia untuk meningkatkan SDGs keterampilan dalam kepemimpinan, negosiasi, dan pendidikan yang komprehensif dalam Sidang.

Program ini diadakan untuk mempersiapkan Hari Pemuda Internasional oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Agustus 2021. Konferensi ini terbuka untuk anak muda dari seluruh dunia yang ingin mendukung dan melakukan aksi dalam SDGs.

“Semua orang bisa bergabung dalam forum ini, juga berbicara, beraksi dan berkolaborasi,” kata Hariman.

Dia mengungkapkan, SDGs 2021
diikuti oleh 450 tokoh pemuda dari 25 negara di kawasan Asia Pasifik. Konferensi ini diisi dengan pembicaraan yang membuka mata oleh para pakar aktivis SDGs internasional dan pelatihan SDGs yang ekstensif. Semua sesi akan disampaikan dalam SDGs tingkat tinggi yang berorientasi pada tindakan.

Selain itu, Forum International ini mengadakan International World Speak Up, Competition (Individual), International World Speak Up Competition (Individual), dan SDGs Video Campaign (Group).

Adapun tujuan pembangunan SDGs, kata dia, juga dikenal sebagai tujuan global yang terintegrasi dan saling terkait untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet ini dan memastikan bahwa umat manusia menikmati perdamaian dan kemakmuran pada tahun 2030.
Pelaporan SDGs penting dalam berkomunikasi dengan pemangku kepentingan komitmen perusahaan untuk berkontribusi untuk tujuan global, yakni menuntut pertanggungjawaban dan
tanggung jawab untuk mengambil tindakan yang diperlukan, dan mengukur kemajuan dari waktu ke waktu.

“Tujuan akhir kegiatan ini adalah memiliki semua sesi ide proyek dan praktis tips/aksi untuk menjadi agen SDGs misi SDGs di negaranya,” pungkasnya.

Sementara Muhammad Aldivo menyampaikan, sebagai generasi millenial mereka harus aktif melakukan kegiatan positif.

“Kami berkomitmen menjadi agen perubahan dan sebarkan nilai SDGs ke komunitas kita. Di sini kita membuat ide kreatif dan berkolaborasi dalam mengerjakan Presentasi Project SDGs Exchange Forum, yaitu kami fokus pada tujuan nomor 3, Good Health and Well-Being,” kata dia.

Nabilah Anggita Putri mengaku senang mengikuti kegiatan ini, karena ingin memberdayakan, mengaktifkan, mendidik, dan mengangkat generasi muda dengan berbagi tanggung jawab, kekuasaan dan pengambilan keputusan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.

“Saya mendapatkan ilmu pengetahuan baru tentang SDGs, bertemu dengan 450 pemuda dengan latar belakang yang berbeda dari 25 negara merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Kami juga tidak menyangka berhasil juara 2 dalam SDGs Video Campaign. Kami siap memenuhi komitmen kami pada perubahan iklim, dan membuat gerakan kecil setiap hari, menggunakan masa muda pendidikan untuk mengubah masyarakat,” kata Roy Hanapi.

“Saya senang mendapat mentor dan banyak tokoh pembicara yang expert di bidang SDGs, sharing ide, dan pengalaman mereka untuk mengajak perubahan dan tindakan yang Go Green dan menciptakan Better Environment. Kemudian memanfaatkan media sosial dan teknologi untuk mengadvokasi, berbagi ide, dan berkomunikasi secara efisien. Serta perubahan batin dan pengembangan keterampilan untuk mempromosikan harmoni dan sikap positif dalam komunitas masyarakat,” Anton Saputra menambahkan. (rel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button