KALAM

Jangan Sampai Anak Menjadi Musuh Bagimu, Didiklah Sesuai Islam

Semua orang ingin mendidik anaknya sukses hingga mampu menjadi anak yang sholeh sampai anak yang berbakti kepada Allah dan Rasul-Nya  dan juga kepada orangtuanya. Memang jalan dalam mendidik anak hingga bisa mencapai hasrat itu pastilah menemui jalan terjal dan berliku. Tapi menuju kesuksesan itu tidaklah mustahil. Selalu ada jalan.

 Oleh: Bangun Lubis [ Pemimpin Redaksi BritaBrita.com ]

Semua orang ingin mendidik anaknya sukses hingga mampu menjadi anak yang sholeh sampai anak yang berbakti kepada Allah dan Rasul-Nya  dan juga kepada orangtuanya. Memang jalan dalam mendidik anak hingga bisa mencapai hasrat itu pastilah menemui jalan terjal dan berliku. Tapi menuju kesuksesan itu tidaklah mustahil. Selalu ada jalan.

Sebagai seorang Islam telah ada tuntunan bagaimana mendidik anak sehingga bisa sebagaimana yang perintahkan Allah SAW dalam Al Quranulkarim. Bahkan ada surat Luqman yang menuturkan bagaimana sebuah keluarga atau ayah dan ibu mendidik anak untuk mencapai harapan sukses dalam agama dan juga sukses dalam kehidupan sehari-hari dalam meniti hidup ini.

Ustads Agus Priyatmono, Kepala SIT Al Furqon Palembang pada kajian Ahad di Masjid Al Furqon, Jl. R Soekamto Palembang menguraikan tentang mendidik anak dalam Islam. Ia mengetengahkan kajian soal Pemuda dalam Islam. Namun mengurai bagaimana juga mendidik anak yang bisa menjadikan mereka sebagai anak yang sholeh dan juga sesuai menurut konsep Al Quran.

Banyak sekali ayat al-Qur’an yang membicarakan pendidikan anak yang baik dan benar. Ayat-ayat al-Qur’an mengenai pendidikan masih begitu tersaji secar terang benderang dalam al quran. Dia katakana, dalam perspektif al-Qur’an, anak merupakan amanat, rahmat dan anugerah bagi kedua orang tuanya. Begitu juga sebaliknya, anak juga bisa menjadi bencana, musuh dan fitnah bagi kedua orang tuanya.

Oleh karena itu al-Qur’an telah memberikan peringatan kepada siapa pun yang menjadi orang tua untuk mendidik keluarga dan anak-anaknya, agar selamat di dunia dan di akhirat. Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”. (QS. At-Tahrim: 6).

Besar Peran Orangtua Dalam mendidik anak hingga bisa mandiri sesuai konsep Islam

Pendidikan yang pertama dan yang utama dalam perspektif ayat tersebut adalah keluarga. Pemegang peran utama pendidikan keluarga adalah orang tua. Peran orang tua dalam mendidik anaknya dalam lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap proses pendewasaan anak. Orang tua mampu untuk mengarahkan, membimbing dan membentuk anaknya sebagaimana yang mereka inginkan.

Rasulullah saw., bersabda: …dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: tiada seorang bayi pun dilahirkan, kecuali dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi, sebagaimana hewan melahirkan hewan seluruhnya. Apakah kamu melihat ada kekurangan atau cacat dalam fitrah itu? Kemudian Abu Hurairah membaca surat ar-Rum:30 … (HR. Bukhari).

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar-Ruum: 30)

Sejak manusia terlahir di dunia, dia dalam keadaan fitrah. Yang dimaksud fitrah adalah suatu kecenderungan hati yang diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka yang tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungannya. Al-Qur’an telah mengingatkan setiap orang tua (muslim) agar jangan sampai membunuh fitrah anak-anaknya yang berupa akidah untuk mengakui agama tauhid.

Sebagaimana firman-Nya:  “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya)”. (QS. Al-An’am: 151)

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.” (QS. Al-Isra’: 31)

Pendidikan akidah tidak boleh dipandang sebelah mata. Bimbingan arahan, pesan dan wasiat orang tua seharusnya selalu disampaikan kepada anak-anaknya agar tidak sampai jatuh kepada kemusyrikan. Karena kemusyrikan termasuk dosa yang sangat besar dan tidak akan menyelamatkan mereka dari siksa akhirat. Contoh teladan dapat dilihat dari kisah Luqman dalam menasehati anak-anaknya.

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13)

Dalam kisah tersebut, orang tua dinilai telah mampu menunjukkan rasa kasih sayangnya terhadap anak-anaknya apabila mereka mampu menanamkan akidah yang kuat sebagai pondasi agama.    Allah SWT telah menganugerahkan rasa cinta dan sayang orang tua terhadap anak-anaknya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:  “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imron : 14)

“Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS.Al-Furqon: 74)

 

Anak dapat menjadi musuh dan fitnah bagi orang tuanya, apabila mereka telah melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syariat agama, menghardik kedua orang tuanya dan bahkan sampai membunuhnya. Al-Qur’an telah mengingatkan kepada orang tua agar berhati-hati terhadap fitnah ini.  “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar”. (QS. An-Nisa’: 9).

Didiklah anak dengan konsep agama sebagaimana banyak ayat yang memberikan pemahaman bagi kita bagaimana seharusnya mendidik anak dalam Al Quran. (*)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button