BritaBrita.com,Palembang-Rasa rindu siswa untuk belajar tatap muka mulai terobati. Ini terlihat saat para siswa di Palembang mulai hari ini mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak Pandemi Covid-19 melanda Maret 2020 lalu. Tampak mata mereka berbinar dan gembira sekali.
“Senang banget, sudah lama gak ketemu guru dan aktif ekskul,” ujar Khansa Azizah, salah satu siswa SMK Negeri 6 Palembang usai mengikuti PTM di sekolahnya, Senin (30/8/2021).
Perasaan gembira itu sangat dirasakan, karena bertemu teman-temannya meski dengan waktu yang terbatas. Rasa gembira itu sedikitnya mampu mengobati kebosanan belajar dalam jaringan (daring) selama ini.
Khansa mengakui bahwa belajar daring atau online memang dibutuhkan namun dia meminta jangan terlalu lama karena kebosanan belajar daring akan berpengaruh pada semangat belajar.
“Kalau daring kan kadang kurang nangkep, lebih banyak istirahat dan bosan. Beda dengan tatap muka, lebih fokus dan lebih nangkep saat belajar,” urainya.
Dengan kembalinya dibuka PTM ini sangat menambah semangat belajar lagi dengan suasana kelas yang tak bisa tergantikan.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 6 Palembang Drs H Zulfikri MPd mengatakan pihak sekolah sesuai arahan Dinas Pendidikan Sumse hari ini mulai melaksanakan PTM perdana setelah sekian lama daring di masa Pandemi Covid-19.
Mengenai protokol kesehatan (Prokes), pihak sekolah sudah jauh hari menyiapkan baik tempat cuci tangan, hand sanitizer hingga rambu-rambu Prokes 3M.
“Sesuai arahan, kita laksanakan belajar tatap muka dengan kapasitas 25 persen. Dengan Prokes ketat dan kebersihan lingkungan dan dan wajib 3M,” jelasnya.
PTM ini menurutnya harus direspon cepat bagi guru agar bagaimana mengejar ketuntasan belajar yang selama ini dilakukan secara daring. Apalagi, SMK merupakan sekolah yang disiapkan bagi siswa yang ingin membuka usaha maupun yang bekerja.
Menurutnya, lulusan SMK jangan hanya banyak mempelajari teori tapi lebih kepada praktek yang akan membawa siswa pada kompetensi profesionalnya.
“Jadi kami meminta guru agar melebihi ketuntasan dari kurikulum. Terutama skill anak-anak. Ini penting, karena kompetensi guru akan berdampak pada kompetensi siswa atau output siswanya nanti,” pungkasnya.
Reporter : Sugi