Daftar Kota di Indonesia Alami Suhu Terpanas Sepanjang Agustus 2021
BMKG membeberkan data tersebut melalui akun Instagram resmi mereka, @infobmkg, yang tercatat sejak 17 Agustus, 22 Agustus sampai 29 Agustus.
Berdasarkan data tersebut, di antara kota-kota yang ada di Indonesia, Surabaya tercatat merupakan kota yang pernah mencapai suhu terpanas, yakni 36,0 derajat celcius.
Berdasarkan data dari BMKG, berikut daftar informasi suhu maksimum harian di Indonesia:
- Semarang (Stasiun Maritim Tanjung Emas) menjadi kota dengan suhu terpanas mencapai 35,4 derajat celcius pada 17 Agustus 2021
- Tiwatobi, Flores Timur (Stasiun Meteorologi Gewayantana) menjadi kota dengan suhu terpanas mencapai 35,4 derajat celcius pada 22 Agustus 2021 dan 35,6 derajat celcius pada 27 Agustus 2021.
- Kupang, NTT (Stasiun Klimatologi Kupang) menjadi kota dengan suhu terpanas mencapai 35,0 derajat celcius pada 23 Agustus 2021.Waioti, Alok Timur,
- Sikka, NTT (Stasiun Meteorologi Fransiskus xaverius Seda) menjadi kota dengan suhu terpanas mencapai 34,8 derajat celcius pada 24 Agustus 2021.
- Surabaya (Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak) menjadi kota dengan suhu terpanas mencapai 36,0 derajat celcius pada 25 Agustus 2021.
Surabaya juga (Stasiun Meteorologi Perak I) menjadi kota dengan suhu terpanas mencapai 35,6 derajat celcius pada 28 Agustus 2021 dan 35,8 derajat celcius pada 29 Agustus 2021. - Majalengka, Jawa Barat (Stasiun Meteorologi Kertajati) menjadi kota dengan suhu terpanas mencapai 34,7 derajat celcius pada 26 Agustus 2021.
Data BMKG menyebut suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia sebesar 39,5 derajat celcius pada tahun 2015 di Kota Semarang, Prov JatengBahkan pada tanggal 20 Oktober 2019, tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi sepanjang tahun. Ketiga stasiun itu yakni Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) yang mencatat 38,8 derajat Celcius.
Suhu tinggi lainnya tercatat oleh Stasiun Klimatologi Maros 38,3 derajat Celcius dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera, Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan suhu 37,8 derajat Celcius. Padahal pada periode Oktober 2018, suhu maksimum hanya mencapai 37 derajat Celcius.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi, Mulyono R. Prabowo, seperti dilansir CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu tahunan matahari. Gerak semu ini terjadi karena sumbu rotasi bumi yang miring terhadap matahari.
Sehingga, jika diamati dari Bumi, Matahari tampak bergerak bergantian ke belahan Bumi utara dan selatan. Sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya ketika posisi Matahari berada di atas khatulistiwa.
BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan, serta mewaspadai aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.