BritaBrita.com,Palembang-Sekolah tingkat SD dan SMP di Palembang mulai melakukan sosialisasi terkait pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan segera digelar 6 September. Untuk memastikannya diminta persetujuan orang tua dan wali murid yang sebagian besar sudah setuju.
Dari sekolah yang akan buka pada Senin pekan depan ini, setidaknya sudah menyetujui PTM. Bahkan, selain telah mengantongi PTM, sekolah pun menerapkan protokol kesehatan dan sistem PTM yang tepat agar siswa tetap aman.
Sebelum memasuki kelas, di pintu masuk gerbang sekolah dan kelas ada tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Diukur suhu tubuh dan masker pun turut disiapkan jika siswa membutuhkan. Bila ada yang sakit telah disiapkan tempat isolasi dan penanganan medis di UKS.
Kepala SMP Negeri 1 Palembang, Hastia mengatakan, seluruh siswa dari kelas VII – IX berjumlah 824 orang. Pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan wali murid dan 95% setuju untuk PTM.
“Karena yang setuju 95%, selebihnya jika orang tua ingin anaknya tetap daring diperbolehkan saja,” katanya, Selasa (31/8/2021).
Sesuai dengan Dinas Pendidikan juga Walikota Palembang, waktu pembelajaran dibagi menjadi 3 shift. Untuk kelas VII jadwal sekolah diatur yakni Senin – Rabu, Kelas VIII Selasa – Jumat dan Kelas IX yakni Kamis – Sabtu.
Hestia mengatakan, pembelajaran secara langsung di sekolah lebih efektif. Siswa akan lebih cepat mengerti dibandingkan dengan daring. Sebab, kemampuan menangkap pelajaran setiap siswa berbeda, sementara saat daring guru menerapkan metode yang sama ke semua siswa.
“Kemampuan belajar saat daring dan tatap muka tentu beda. Kalau langsung tatap muka guru pasti punya trik agar siswanya memahami materi pembelajaran,” katanya.
Ia pun mengimbau para orangtua tak perlu khawatir untuk mulai PTM Terbatas. Karena sekolah telah mempersiapkan mekanisme pembelajaran yang sesuai protokol kesehatan dan bahkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Selain itu juga dilengkapi oleh petugas dari Puskesmas serta adanya tabung oksigen yang juga disediakan di UKS apabila ada yang mengalami kondisi darurat.
“UKS di SMP 1 ada dua terdiri untuk UKS wanita dan pria. Masing-masing sudah dilengkapi dengan sarana kesehatan Covid-19″ katanya.
Hal senada juga ditetapkan di SD Negeri 30 Palembang. Dimana dalam satu kelas diisi oleh 10 siswa dengan ditiadakan jam istirahat.
Kepala Sekolah SD Negeri 30 Palembang, Sukmaesi mengatakan pembelajaran tatap muka akan dilakukan terbatas dan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) tidak dipaksakan jika masih ingin melakukan pembelajaran secara daring.
Untuk pembagian PTM terbatas selama 2 jam persesi ini yakni Senin – Rabu kelas I dan VI, Selasa – Kamis kelas II dan IV, Kamis – Sabtu kelas III dan IV. Waktu pembelajarannya 07.30, 09.30, 11.30.
” Mereka masih boleh belajar daring dan nanti guru akan membantu memberikan materinya. Total ada sekitar 628 siswa dan 78 siswa ABK yang juga kita bagi waktunya menjadi 3 shift,” katanya.
Reporter : Pitria