BritaBrita.com,Palembang-Tidak memiliki perekonomian yang cukup karena berasal dari keluarga kurang mampu, tidak menghalangi keinginan Eliza Alfareza (25) untuk bisa melanjutkan kuliah ke jenjang Strata Dua (S2).
Eliza merupakan alumni Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Prodi Aqidah Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Ia berhasil mendapatkan beasiswa Masagena Education Turki.
“In Sya Allah saya akan melanjutkan study S2 ke University Sakarya, jurusan Teology atau Islamic Philosophy,” katanya.
Eliza yang merupakan anak dari pasangan Reni Agustina dan M Yunus (Almarhum) ini menceritakan, bahwa ia sudah berkali-kali mencoba mendaftar untuk beasiswa S2, namun gagal.
“Selama tiga tahun saya berjuang untuk mendapatkan beasiswa, Alhamdulillah tahun ini saya mendapatkan beasiswa Masagena Education Turki,” kata Eliza yang merupakan anak Pedagang Kaki Lima di Pasar 16.
Menurut gadis berusia 25 tahun ini, ia mendaftar beasiswa Masagena Education Turki di bulan Februari 2021 dan baru dipanggil untuk interview di Juli 2021. Lalu pengumumannya 25 Agustus 2021.
“Dari 4.622 yang mendaftar se Indonesia, dipanggil 27 orang. Lalu yang diterima hanya tiga orang, dua orangnya S1 dan satu orangnya S2 yaitu saya. Jadi saya satu-satunya yang lulus beasiswa untuk S2 mewakili Indonesia,” katanya.
Diketahui Eliza yang selama kuliah di UIN Raden Fatah full mendapatkan program beasiswa bidik misi dari awal masuk hingga selesai.
Masih kata Eliza, beasiswa yang ia dapatkan ini full seperti visa dan pengurusan berkasnya ditangung, dapat tiket Jakarta Instambul, dapat uang saku bulanan, gratis SPP, dan gratis belajar bahasa Turki.
“Jadi saya tiga tahun di Turki, satu tahunnya belajar bahasa Turki dan dua tahunnya kuliah,” kata Eliza yang dari SD, SMP dan SMA memang sering masuk 10 besar.
Menurut Eliza, dasar ilmu pengetahuan berasal dari filsafat itu sendiri. Jangan sampai tidak terbuka dengan apa yang harus dipelajari. Banyak yang berargumen filsafat tidak akan jadi apa-apa, paling jadi akademis. Maka yang berpikir seperti itu belum punya pandangan yang terbuka.
“Jangan takut bermimpi besar, meskipun ada yang menentang impian kita it’s ok. Tapi kita harus yakin dengan diri kita sendiri, bahwa kita bisa dan mampu. Jangan sampai keterbatasan kita membuat kita tidak berani bermimpi. Kalau kata Allah Kun, maka Kun Fayakun,” katanya.
Eliza yang merupakan lulusan tahun 2018 ini berpesan, untuk adik tingkatnya jangan takut belajar filsafat. Seperti Eliza yang bermimpi ingin menjadi motivator, akhirnya tercapai. Lalu ingin dapat beasiswa juga tercapai.
“Saya berharap ada yang jadi penerus saya. Melalui filsafat bisa jadi yang kita inginkan. Setelah lulus, In Sya Allah saya akan kembali ke kampus saya. Karena saya tahu disni masih kekurangan tenaga pengajar,” katanya.
Sementara itu Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUSHPI), Prof Ris’an menambahkan, bahwa Eliza merupakan pribadi yang lincah dan pintar.
“Dia bisa membagi waktu mana kuliah dan sifatnya aktivitas lainnya di luar kuliah. Ada kawan-kawan penilitian lima hari dia hanya dua hari selesai, artinya dia mempunyai kemampuan,” katanya.
Lalu tekatnya juga luar biasa, dia pernah ke Lombok, Malaysia dan lain-lain. Dari sisi ekonomi Eliza memang masih keterbatasan ekonomi, tapi semangatnya luar biasa untuk maju. Dia kadang jual bunga dan lain-lain.
“Alhamdulillah dia termasuk yang lolos dari lebih 4000 yang daftar untuk dapat beasiswa ini. Tentu ini membangkan bagi FUSHPI, khususnya UIN Raden Fatah Palembang,” katanya.
Menurutnya, nanti kalau Eliza sudah selesai S2 akan direkomendasikan untuk jadi dosen di FUSHPI. Tapi kembali kepada kebijakan rektor.
Sedangkan Ketua Jurusan pada Prodi Aqidah Filsafat UIN Raden Fatah Palembang Jamhari menambahkan, bahwa memang yang mempunyai prestasi berkesempatan untuk jadi dosen disini.
“Untuk itu ini banyak berkas yang masuk, setidaknya ini ada tujuh jadi diseleksi seusai kebutuhan. Nanti kalau Eliza sudah lulus S2 juga berkesempatan untuk mengajar disini,” katanya.
Reporter : Pitria