Ada Sejak Abad ke 18, Busana Lahat Agung Belum Terpublikasi Secara Maksimal
BritaBrita.com– Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki catatan pra sejarah yang panjang, mulai dari peradaban Sriwijaya, Palembang Darussalam hingga masa penjajahan Belanda dan Portugis. Salah satu kabupaten Kota yang memiliki identitas sebagai bagian dari perjalanan tersebut, Lahat boleh dikata sebagai gudangnya situs bersejarah di Bumi Sriwijaya tersebut.
Tidak hanya peninggalan -peninggalan bersejarah, situs purbakala, makanan khas daerah, Busana Lahat Agung di sebut-sebut memiliki identitasnya sendiri. Bahkan menurut, Marlian Midianto (Mang Anto), seorang pakar kebudayaan daerah Besemah mengatakan, bahwa busana ini (Busana Lahat Agung) adalah busana peninggalan abat ke-18 yang biasa digunakan pada acara pernikahan atau kaum ningrat pada masa itu.
“Busana ini digunakan oleh pengantin atau orang-orang kaya pada masa itu. Jadi pakaian mewah ini hanya di kenakan oleh orang-orang kaum ningrat,” katanya seperti dilansir dari bidiksumsel.com
Menurut Anto, pada masa itu masyarakat di kawasan ini masih banyak menganut paham samawi atau ajaran animisme dan dinamisme yang menghormati dewa-dewa, sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa yang terlihat dalam beberapa aksesoris Busana Lahat Agung ini, terutama di bagian kepalanya yang disebut Mahkota Tajuk Pandan.
“Memiliki makna beragam, yang setiap aksesorisnya memiliki makna masing-masing,” tuturnya seraya bercerita jika, pada tanggal 19 November 2015 lalu Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat mengadakan lomba Penggalian Busana Tradisonal, Dan Busana ini sebagai pemenang juara satu, kegiatan ini dilaksanakan di hotel Grand Zuri Kabupaten Lahat.
Lebih jauh Mang Anto menyayangkan mengapa busana ini belum pernah di publikasikan oleh pemerintah setempat. Dirinya pun berharap semoga Kabupaten Lahat yang kaya akan budaya dan semakin agung dapat mempublikasikan dan memperkenalkannya kepada lingkungan masyarakat, supaya masyarakat tahu peninggalan adat budaya yang ada untuk mereka.
“ Ya, masih tersimpan dan belum penah di publikasikan,”