BritaBrita.com,JAKARTA– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat khusus menindaklanjuti soal pengembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri. Pertemuan itu dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Erick Thohir menyebut, salah satu poin yang dikaji adalah perlu tidaknya parkir kendaraan listrik mendapat insentif pemerintah.
“Kita membahas mulai tambangnya, smelter-nya, baterainya, mobilnya, motornya, recycle baterainya, track-nya, sampai insentif fiskal dan non fiskal. Kalau non fiskal itu sampai parkirnya dapat insentif tidak?,” ujar Erick dalam acara Peluncuran e-materai dan surat elektronik Peruri.
Erick menyebut sudah saatnya Indonesia melakukan reposisi dan bangkit dari persaingan global. Mengutip arahan Kepala Negara, Erick mengingatkan, Indonesia jangan sampai kehilangan kesempatan berikutnya. Karena itu, pembangunan industri baterai kendaraan listrik akan dimaksimalkan pemerintah agar mampu berkompetisi di pasar global.
“Kalau memang pada saat Covid ini yang tepat bagi Indonesia mereposisi, harus bangkit daripada persaingan global. Salah satunya, di industri baterai listrik ini, apalagi kita terbesar produsen nikel,” katanya.
“Yang Pak Presiden sampaikan sudah sejak lama boomingnya kita lewat, booming perkayuan kita lewat, yang ini kita tak mau lewat lagi,” katanya seperti dilansir inews.id.