Ratusan Penerbangan AS Batal, Terganggu Sinyal 5G
BritaBrita.com,Jakarta— Setidaknya 300 penerbangan dari dan ke Amerika Serikat dibatalkan akibat terganggu layanan sinyal komunikasi berkecepatan tinggi 5G.
Penangguhan penerbangan dilakukan setelah Administrasi Penerbangan Federal AS memperingatkan soal potensi masalah teknis penerbangan pesawat akibat layanan sinyal 5G.
Perusahaan Verizon dan AT&T tengah memasang layanan nirkabel berkecepatan tinggi untuk teknologi 5G baru. Namun, teknologi baru mereka ini diduga mengganggu teknis penerbangan pesawat terutama soal mengukur ketinggian.
Lebih dari 300 penerbangan dari beberapa maskapai dibatalkan per Rabu (19/1) malam. Jumlah itu mewakili 5 persen total penerbangan AS, menurut FlightAware.
Sebagian besar penerbangan yang terganggu menggunakan pesawat jenis Boeing 77 berbadan lebar dan Boeing lainnya.
Maskapai Emirates, yang sangat bergantung dengan pesawat Boeing 777, menangguhkan beberapa penerbangan mereka di beberapa kota AS pada Rabu (19/1). Meski demikian, maskapai ini tetap membuka layanan ke Los Angeles, New York, dan Washington dengan menggunakan pesawat lain.
“Kami berharap bisa memberikan layanan kami di AS secepatnya,” kata maskapai tersebut, seperti dikutip dari Associated Press.
Presiden Emirates, Tim Clark, menilai gangguan yang terjadi merupakan salah satu situasi paling melanggar dan tak bertanggung jawab, yang muncul karena kegagalan pemerintah, ilmu pengetahuan, dan industri telekomunikasi.
Maskapai Jepang All Nippon Airways juga membatalkan 20 penerbangan mereka ke Chicago, Los Angeles, dan New York. Sementara itu, Japan Airlines mengatakan, delapan penerbangan mereka terganggu pada Rabu (19/1).
Air India juga mengatakan akan membatalkan penerbangan ke Chicago, Newark, New York, dan San Francisco karena masalah 5G ini, dalam sebuah pernyataan Twitter. Namun, mereka akan mencoba menggunakan jenis pesawat lain untuk bepergian ke AS.
Korean Air, Cathay Pacific, dan Austrian Airlines menuturkan mereka mengganti penerbangan dengan pesawat Boeing 777 ke jenis pesawat lain.
Di bandara Internasional O’Hare di Chicago, Sudeep Bhabad, menuturkan pesawat ayah mertuanya dibatalkan.
“Mereka harus menyelesaikan masalah ini,” ujar Bhabad kepada Associated Press.
“Akan lebih baik jika mereka menyelesaikan masalah ini sebelumnya dan kami mengetahui ini di awal, daripada mengetahuinya saat kami berada di bandara.”
Sementara itu, penerbangan yang menggunakan pesawat jenis Airbus seperti maskapai Air France dan Aer Lingus dari Irlandia, tidak terpengaruh layanan 5G ini.
Jaringan seluler 5G telah digunakan di puluhan negara. Namun, jaringan 5G di AS menimbulkan kekhawatiran soal masalah bagi maskapai penerbangan.
Jaringan telekomunikasi AS, Verizon dan AT&T, menggunakan segmen spektrum radioa yang hampir mirip dengan yang digunakan oleh altimeter radio, perangkat yang mengukur ketinggian pesawat di atas tanah dan kerap membantu pilot mendarat dalam jarak pandang rendah.
Komisi Komunikasi Federal AS mengatakan penyangga antara frekuensi yang digunakan jaringan 5G tidak menimbulkan risiko bagi penerbangan.
Tetapi, pejabat Adminsitrasi Penerbangan Federal AS melihat ada potensi masalah aviasi yang ditimbulkan layanan 5G.
Perusahaan telekomunikasi AS pun setuju menunda peluncuran layanan 5G mereka di kawasan yang dekat lebih dari 80 bandara AS.