Masyarakat Bisa Uji Kandungan Makanan Berbahaya di Bucu Pasar
BritaBrita.com, Palembang – Pengawasan terhadap makanan berbahaya yang beredar di sejumlah Pasar Kota Palembang terus dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palembang.
Tak hanya untuk memberi keamanan dan kenyamanan pada masyarakat, tapi juga meminimalisir produsen menggunakan bahan berbahaya pada produk makanan yang dijual.
“Kita sudah melakukan intervensi pada enam pasar di Kota Palembang, yakni Sekip Ujung, Lemabang, Palimo, 10 Ulu, Kamboja dan Padang Selasa. Keenam pasar ini punya Bucu Pasar (pojok pasar) yang merupakan inovasi dari kami untuk konsumen yang ingin mengetes barang yang dibeli apakah menggunakan bahan berbahaya atau tidak,” kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BPOM Palembang, Gustini, Selasa (29/3/2022).
Dilanjutkannya, pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas itu secara gratis. “Bisa di tes di Bucu Pasar milik kita, apakah ada kandungan formalinnya, boraks, rodamin atau kandungan berbahaya lainnya. Kita sudah siapkan juga petugas yang bisa melakukan test. Kita juga ada mobil keliling yang melakukan pemeriksaan rutin. Dalam pengetesan beberapa sampel di Pasar Sekip, kita juga belum menemukan bahan pangan yang mengandung kandungan berbahaya,” ujar Gustini.
Gustini menjelaskan, hingga saat ini, jelang Ramadan, pihaknya telah melakukan pengujian terhadap 50 persen pasar di Kota Palembang. Diklaim, belum ditemukan kandungan berbahaya pada bahan pangan di pasar yang didatangi.
“Tadi ada 20 sampel yang kita uji di Pasar Sekip, semuanya negatif, tak mengandung bahan berbahaya. Termasuk pasar lain yang kita kunjungi, sudah sekitar 50 persen pasar kita datangi. Kita berharap bisa zero bahan berbahaya,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, Bucu Pasar itu, juga akan terus diperluas keberadaannya. “Tergantung permintaan dari Pemkot, sehingga nantinya bisa secara mandiri mengadakan replikasi Bucu Pasar juga,” ungkap Gustini.
Gustini menambahkan, saat Ramadan nanti, BPOM juga secara aktif bakal melakukan pengujian di berbagai Pasar Takjil. Pengawasan dilakukan pada tempat yang memiliki izin dari Pemkot.
“Kita akan turun bawa mobil laboratorium. Pengujian juga dilakukan pada Pasar Takjil di 17 kabupaten/kota. Pangan yang aman adalah bebas dari bahaya biologis, bahaya kimia dan bahaya fisik. Cek juga kemasan, label, izin edar, dan kedaluarsa,” katanya.

Reporter : Maulana