Rusia akan memperluas wilayah perang di Ukraina

Perluasan perang Rusia di Ukraina akan menjadi makin hebat. Karena Rusia akan perluas wilayah serangan.
Britabrita.com, JAKARTA – Dalam sebuah wawancara dengan media milik pemerintah Rusia, Lavrov menyiratkan bahwa strategi Moskow telah berubah setelah Barat memasok senjata jarak jauh untuk Ukraina.
Fokus operasi militer Rusia tak lagi “hanya” di bagian timur Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
Rusia, kata dia, sekarang harus mendorong mundur pasukan Ukraina lebih jauh dari garis depan untuk memastikan keamanan Moskow.
Komentar Lavrov mengemuka ketika Amerika Serikat mengumumkan bakal memasok lebih banyak persenjataan jarak kauh untuk Ukraina.
Dilansir BBCIndonesia.com, disebutkan, Ukraina akan mendapat empat unit sistem persenjataan roket Himars untuk menahan laju tentara Rusia. Dengan tambahan ini, Ukraina secara total kini memiliki 16 unit Himars, kata Kepala Pentagon, Lloyd Austin.
Sementara itu, di hadapan para anggota Kongres AS, Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska, meminta lebih banyak sistem pertahanan udara untuk “membantu kami menghentikan teror terhadap Ukraina”.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu, dengan klaim bahwa penduduk berbahasa Rusia di wilayah Donbas telah mengalami genosida dan perlu dibebaskan.
Lima bulan berlalu, Rusia telah menduduki bagian timur dan selatan Ukraina. Tapi Rusia gagal menguasai Kyiv yang menjadi tujuan utama pendudukan mereka. Sejak itu pula Rusia mengklaim bahwa tujuan utamanya adalah pembebasan Donbas.
Amerika Serikat menuduh Rusia bersiap menduduki sejumlah bagian wilayah Ukraina.
Karenanya, sejak Februari, Barat memasok persenjataan berat ke Ukraina untuk digunakan dalam pertahanan melawan pasukan Rusia.
Lavrov mengatakan, bahwa hal itu telah memaksa Rusia untuk memperluas tujuan militernya.
“Kita tak bisa membiarkan bagian Ukraina yang dikuasai oleh [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelensky… memiliki senjata yang akan menimbulkan ancaman langsung ke wilayah kita,” kata Lavrov dalam wawancara dengan Margarita Simonyan – yang dikenal sebagai komentator Russian TV (RT) sekaligus pemimpin redaksi RT.
“Peta geografisnya sekarang berbeda,” katanya, yang menyebut bagian wilayah selatan Kherson dan Zaporizhzhia sebagai tujuan baru Rusia.
Pasukan Moskow sudah menduduki kedua wilayah tersebut.
Lavrov secara khusus merujuk sistem persenjataan roket jarak jauh Himars – yang baru-baru ini dipasok oleh AS – dan telah digunakan Ukraina dengan sukses.
Menurut sejumlah laporan, pasukan Ukraina telah menggunakan Himars selama dua hari berturut-turut untuk menghantam jembatan strategis di wilayah Kherson yang telah dikuasai Rusia.
Jembatan Antonivskyi adalah satu dari dua jembatan yang diandalkan Rusia untuk mengirim pasokan ke wilayah tepi barat sungai Dnipro, termasuk kota Kherson – dua wilayah yang kini telah dikuasai Rusia.
Menteri luar negeri Rusia menggambarkan tindakan Barat memberikan senjata kepada Ukraina sebagai sebuah “kemarahan tanpa daya” dan “hasrat untuk membuat segalanya makin buruk”.

Rencana perluasan pendudukan Rusia di wilayah Ukraina sebelumnya sudah disebut-sebut juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.
Ia mengatakan Rusia sudah membuat rencana untuk mencaplok sebagian besar wilayah Ukraina.