KALAMSYARIAH

Betapa Banyaknya Nikmat Allah, Hingga Tiada Mampu Menghitungnya

Oleh: Bangun Lubis

 KENIKMATAN yang Allah berikan kepada kita sangatlah banyak, tak bisa terhitung berapa nikmat tersebut diberikan Allah dalam menjalani  kehidupan ini. Agar kita tidak bersusah hati.

firman Allah Swt., yang artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Qs. An-Nahl [16]:18). Allah Swt., sesungguhnya telah memberikan manusia sebuah proses melatih tumbuhnya kesyukuran terhadap nikmat Allah melalui apa yang ada pada diri-nya, baik panca indera maupun organ tubuh lainnya

Bersyukur kadang menjadi hal yang sulit dilakukan. Tak jarang orang masih merasa kurang meski telah diberikan nikmat yang begitu besar dari Allah Swt.. Ini adalah suatu kewajiban untuk kita mensyukuri kenikmatan tersebut agar jiwa kita menjadi tenang dan hidup kita akan menjadi berkah.

Firman Allah Swt.:“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” (QS Al Baqarah [2]: 172)

Bersyukur dengan hati yaitu dengan menyadari sepenuhnya bahwa, segala nikmat dan rezeki yang didapatkan merupakan karunia yang diberikan oleh Allah Swt.. Dengan begitu, akan timbul sikap menerima karunia yang diberikan dengan penuh rasa ikhlas tanpa kecewa atau keberatan meskipun nikmatnya hanya sedikit. Saat kita sendiri, lalu ada yang datang memberikan kasih-sayangnya dan kebaikan yang banyak kepada kita.

Nikmat ini ketetapan yang Allah berikan. Jika kita diberi kesehatan, kita mensyukurinya dengan menjaga agar tubuh tetap sehat dan dari hal-hal yang merugikan badan. Nikmat yang pantas untuk kita syukuri sebagai berikut.
Nikmat yang terletak pada diri kita pribadi. Sang Pencipta memberikan kita mata dan telinga, tangan, dan kaki serta anggota tubuh lainnya. Kita mensyukurinya dengan menggunakan semuanya untuk kebaikan.

Firman Allah yg artinya: “Dan pada harta-harta mereka  hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (QS.Adz-Dzariyat [51] : 19). Coba kita simak, bagaimana firman Allah “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (Q.S. An-Nahl [16]: 18).

Tidak boleh bagi kita untuk sombong seandainya diberikan wajah yang rupawan maupun cantik. Mata juga dipakai untuk melihat yang baik, telinga hanya mendengarkan yang bermanfaat. Semua kita gunakan untuk menuju ketaatan dan itulah sebaik-baik rasa syukur kita terhadap nikmat tersebut karena jika kita menggunakan semua anggota tubuh untuk kebaian  maka hati tenang.

Firman Allah Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’” ( QS. Ibrahim [14]: 7).

Nikmat yang diperoleh dari usaha sendiri. Nikmat ini berupa harta yang banyak, jabatan, pangkat yang sekarang kita emban, ilmu yang banyak, mobil, rumah dan lain sebagainya. Itu semua sebagimana yang Allah firmankan :”Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al Qashash [28]:73).

Hasil sebagian dari semua apa yang kita usahakan tersebut cara mensyukurinya adalah dengan bersedekah kepada orang-orang yang tidak mampu, anak yatim, maupun janda miskin dan mereka yang fakir dan membutuhkan. Dengan sedekah, Allah akan membalas dengan melipatgandakan dari apa yang telah kita sedekahkan.

Rasulullah Saw. dalam sabdanya: “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi). Sudah banyak orang yang merasakan manfaat sedekah dan ganjaran yang diberikan oleh sang Pencipta pun sangatlah besar. Allah firmankan yang artinya: “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Baqarah [2] : 271).

Kemudian firman Allah juga disebutkan :”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.“(QS. Ali Imran [3]: 92 ).  Pergunakan semua yang kita hasilkan dari usaha kita untuk jalan kebaikan dan jangan pernah kita salah gunakan. Jangan takut Allah akan mengembalikannya dengan yang lebih. Semua hanya titipan dan akan dipertanggung jawabkan di akhirat.

Firman Allah:”Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al Baqarah[2]: 245).

Nikmat yang Ada di Alam Sekitar Allah memberikan kita air, tanah, udara yang segar kepada kita agar kita bisa selalu mengambil manfaat dari semua itu. Allah berfirman artinya: “Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (QS. Al  Furqan : 62 ). Cara mensyukuri nikmat ini adalah dengan menjaga semua yabg diciptakan. Allah, menciptakan  bermanfaat. Lihatlah seisi  langit, bumi, bahwa semuanya diciptakan tidaklah sia-sia.

Makanya Allah memberikan pemahaman agar kita mengatahui bahwa :”(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”(QS.  Ali Imran ayat 191).

Sudah sepantasnya untuk kita selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan dan menjaga nikmat tersebut karena suatu saat akan dikembalikan kepada-Nya. Ingat ya, Allah SWT berfirman dalam Alquran surat An-Nahl, yang artinya: “Dan apa saja nikmat yang ada padamu dari Allah-lah datangnya.”  (QS. An Nahl. 53). Tidak sanggup kita menghitung ketetapan Allah atas nikmat yang diberikan kepada kita.  Allah berfirman artinya: “Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya.”(QS. An Nahl : 18).

Semua ini karena banyaknya nikmat Allah. Jika kita bersyukur, maka nikmat itu akan ditambah, sementara hidup kita akan menjadi tenang dan berkah dikarenakan rasa syukur kita tersebut. Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri dalam kitabnya berjudul Minhaj al-Muslim menjelaskan, seorang Muslim hendaknya melihat segala sesuatu yang telah diberikan Allah kepadanya dengan tiada terhingga.

Yakni berupa kenikmatan yang tiada terhitung, terlindungnya dia pada saat menempel di dalam rahim ibu, hidup di dunia, dan menentukan perjalanan hidupnya hingga menuju Allah SWT.    Maka, perintah untuk bersyukur pun diikatkan pula dengan dalil. Seperti di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 152 berbunyi:  Yang artinya: “Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)- Ku.”  Di dalam Surah Az-Zumar, Allah kembali menegaskan perintah untuk bersyukur: yang artinya: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar [39]: 53).

Maka, beruntunglah orang-orang yang bersyukur dan dengan bahagian menerima nikmat Allah ini. Berfirman Allah artinya: ” Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” ( QS. Luqman [31] : 12). Alhamdulillah ya Allah.(*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button