Diduga Menjiplak, Menko PMK Bakal Perkarakan Lagu ‘Helo Kuala Lumpur’
Britabrita.com — Lagu Helo Kuala Lumpur yang diduga mirip dengan lagu Halo-Halo Bandung bakal memasuki babak baru.
Bakal diperkarakan dan yang memperkarakannya adalah pemerintah dalam hal ini lewat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
Muhadjir sendiri sudah menyatakan akan menindaklanjuti lagu berjudul Helo Kuala Lumpur tersebut.
“Nanti biar diproses, kan berkaitan dengan hak cipta itu,” kata Muhadjir di Gedung Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (13/9).
Muhadjir mengaku belum mendengar lagu tersebut.
Dia tak berani berkomentar lebih lanjut terkait lagu yang diduga menjiplak lagu Halo-Halo Bandung.
“Tolong dikirimkan saya deh lagunya,” ujar mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2020.
Bahan perbincangan
Lagu nasional Halo-Halo Bandung diduga telah dijiplak menjadi sebuah lagu berjudul Helo Kuala Lumpur.
Lagu tersebut diunggah di kanal YouTube asal Malaysia bernama Lagu Kanak TV.
Lagu yang diunggah pada 27 Mei 2020 itu mendadak ramai diperbincangkan oleh netizen Indonesia karena nada dan melodinya begitu mirip dengan lagu Halo-Halo Bandung.
Perbedaan kedua lagu tersebut hanya terdapat pada lirik lagu yang diubah di beberapa bait.
Lagu Helo Kuala Lumpur itu terdengar hanya mengubah beberapa kata sapaan dari lirik Halo-Halo Bandung.
Halo-Halo Bandung merupakan lagu nasional buah karya Ismail Marzuki pada 1946.
Lagu tersebut mengisahkan semangat perjuangan rakyat Kota Bandung pada masa kemerdekaan, khususnya dalam peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946.
Perbandingan lirikĀ
Sebagai informasi, Perbedaan kedua lagu tersebut hanya terdapat pada lirik lagu yang diubah di beberapa bait.
Lagu Helo Kuala Lumpur terdengar hanya mengubah beberapa kata sapaan dari lirik Halo-Halo Bandung yang selama ini dikenal sebagai buah karya dari Ismail Marzuki.
Di bait pertama, Halo-Halo Bandung menempatkan kata “Periangan” untuk menandakan julukan Kota Kembang yang memiliki empat suku kata.
“Halo, halo Bandung, Ibu kota Periangan//” demikian bunyi bait pertama pada lirik Halo-Halo Bandung.
Sementara pada bait pertama lagu Helo Kuala Lumpur, penulis lirik mengganti “Periangan” menjadi “keriangan” yang berarti penuh suka cita dalam bahasa Melayu.
“Hello Kuala Lumpur, Ibu kota keriangan//” begitu bunyi lirik pada bait pertama lagu Helo Kuala Lumpur.
Pada bait kedua, Helo Kuala Lumpur mengganti dua kata `halo` di lagu Halo-Halo Bandung menjadi satu kata `hello`, untuk mengisi kata “Kuala Lumpur” yang memiliki empat suku kata.
Sementara bunyi lirik “kota kenang-kenangan” di lagu Halo-Halo Bandung terlihat sama sekali tidak diubah pada bait kedua lagu Helo Kuala Lumpur.
“Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan//” bunyi lirik di bait kedua lagu Halo-Halo Bandung.
“Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan//” begitu tulis lirik di bait kedua lagu Helo Kuala Lumpur.
Selain itu, Halo-Halo Bandung memiliki kata sapaan “beta” untuk mengganti “saya” dan mengisahkan peristiwa Bandung Lautan Api pada 23-24 Maret 1946.
Sementara, pada Helo Kuala Lumpur, kata ganti “saya” digantikan dengan kata “aku”, serta beberapa kata lain untuk menggantikan rima selanjutnya di bait tersebut.
“Sudah lama beta, tidak berjumpa dengan kau, sekarang telah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali//” begitu lirik Halo-Halo Bandung.
“Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu, sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali//” demikian bunyi lirik Helo Kuala Lumpur.
Lirik lagu
Sebagai rujukan perbandingan, berikut lirik lengkap masing-masing untuk lagu Halo-Halo Bandung dan Helo Kuala Lumpur.
Lirik lagu Halo-Halo Bandung
“Halo, halo Bandung// Ibu kota Periangan// Halo, halo Bandung// Kota kenang-kenangan//”
“Sudah lama beta// Tidak berjumpa dengan kau// Sekarang telah menjadi lautan api// Mari, Bung rebut kembali//”.
“Halo, halo Bandung// Ibu kota Periangan// Halo, halo Bandung// Kota kenang-kenangan//”
“Sudah lama beta// Tidak berjumpa dengan kau// Sekarang telah menjadi lautan api// Mari, Bung rebut kembali//”.
Lirik lagu Helo Kuala Lumpur
“Hello, Kuala Lumpur// Ibu kota keriangan// Hello, Kuala Lumpur// Kota kenang-kenangan//”
“Sudah lama aku// Tidak berjumpa denganmu// Sekarang sudah semakin maju// Aku suka sekali//”.
Kontroversi
Meski dikenal sebagai karya Ismail Marzuki, lagu Halo-Halo Bandung sebenarnya masih memiliki kontroversi terkait siapa pencipta sesungguhnya lagu ikonis tersebut.
Menurut katalog lagu yang dilampirkan Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman (2014), Halo-Halo Bandung masuk dalam kategori lagu ciptaan Ismail Marzuki dan dibuat pada 1945.
Namun, Ninok memberikan catatan pada lagu tersebut lantaran masih menimbulkan perdebatan akan keaslian karya Ismail Marzuki.
Lagu Halo-Halo Bandung, kata Ninok, disebut akademisi Remy Silado dalam seminar Para Tokoh Sejarah Betawi Abad XIX-XX pada 2013 lalu merupakan karangan Lumban Tobing.
Lumban merupakan prajurit Siliwangi yang pergi ke Yogyakarta bersama peletonnya dan menyanyikan lagu ini.
Dia disebut menggunakan ketenaran lagu Hallo Bandoeng karangan Willy Derby yang telah terkenal sebelumnya pada 1923.
Kontroversi ini pernah ditanggapi oleh Eulis Zuraida, istri mendiang Ismail Marzuki, kala masih hidup.
Eulis mengatakan lagu Halo-Halo Bandung diciptakan oleh Ismail Marzuki.
Perempuan asal Bandung itu mengaku kepada anaknya, Rachmi, bahwa Ismail membuat lagu itu ketika dalam masa pacaran dengannya.
Kala itu bersamaan dengan meletusnya Bandung Lautan Api.
Seperti melansir cnnindonesia.com, keberadaan partitur Halo-Halo Bandung di Taman Ismail Marzuki dan Perpustakaan Nasional pada 2018, dokumen bersejarah itu tidak ditemukan.
Di sisi lain, wartawan senior yang pernah bertemu secara langsung oleh Ismail Marzuki, mendiang Alwi Shahab punya keyakinannya sendiri soal polemik ini.
“Hal itu [kontroversi Halo-Halo Bandung] hal biasa,” kata Alwi di Condet, Jakarta Timur, Mei 2018.
“Saya yakin [Halo-Halo Bandung] itu lagunya pak Ismail, sebab cara-cara dia ngomong [penggunaan lirik] seperti gerakan ketika dia masih muda,” lanjutnya.
Sumber : Law-justice-co