Kawan baik itu telah kembali…

Kawan baik itu telah kembali…
Kami pernah bersama
Semua indah terasa
Tawa hiasi asa
yang terus bergema …
Sampai suatu saat
Kami harus pamit
berurai air mata …
Kini satu-satu telah pergi
Tak pernah kembali lagi
Ya robbi
Dunia memang tidak abadi ..
Puisi tsb ditulis Wak Amin, wartawan Sripo, yg ditulis Desember 2018 lalu. Wak Amin yang bernama lengkap Drs H Aminuddin, Senin malam tgl 28 April 2025 sekitar pkl 20.30, telah kembali ke Rahmatullah di kediamannya di pinggiran kota Palembang, dalam usia menjelang 64 tahun.
Wak Amin yang lulusan IAIN Raden Fatah Palembang, dikenal penulis feature andal ketika menjadi wartawan Sriwijaya Post (Sripo). Tulisannya yg ringan dan humanis, kerap menghiasi bagian kaki halaman depan Sripo. Dan saya termasuk pembaca setianya.
Ketika saya bergabung sbg wartawan Sripo bln Oktober 1990, Wak Amin sudah lebih dulu menjadi wartawan di surat kabar yang pernah terbesar di Sumbagsel itu. Ia pernah bertugas di Palembang, lalu ke Jambi.
Di Jambi, Wak Amin sempat “bentrok” dgn oknum aparat, krn sebuah pemberitaan terkait “mafia kayu.”
Penyelesaian masalah ini sepertinya membuat wak Amin kurang puas. Tentu bagi seorang wartawan pemberitaan semacam ini adalah sebuah perjuangan.
Selama di Sripo, wak Amin pernah dipercaya sbg Redaktur Opini, dan mengasuh Sripo edisi Minggu. Ia sempat menuliskan tentang usaha putra saya, “Pindang Mok”.
Setelah pensiun dari Sripo, wak Amin bergabung dgn majalah /media As-Sajiddin pimpinan sahabatnya, Bangun P Lubis.
Saat MTQN XXX di Samarinda Kaltim, wak Amin beberapa kali menuliskan informasi yang saya kirim, pada media barunya tsb.
Kini kawan baik itu telah kembali…
Semoga anugerah Surga tempat akhirmu wak…
Aamiin.
■ Iklim Cahya