
BritaBrita.com, Palembang-Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya, Iche Andriani Liberty mengatakan Pemerintah baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) maupun Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten/kota harus menggencarkan melakukan Tracing, Testing dan Treatment (3T).
“3T ini harus digencarkan lagi oleh Pemerintah, sehingga kasus Covid-19 sulit dikendalikan,” katanya,Rabu (7/4/2021).
Ia meminta pemerintah untuk menggencarkan 3T tersebut karena angka kematian di Provinsi Sumsel akibat Covid-19 semakin meningkat. Hingga 4 April ada 7,97 persen kasus aktif di Sumsel dan diketahui jumlah ini lebih tinggi dari nasional.
“Sementara untuk kasus sembuh di Sumsel sebanyak 87,28 persen atau lebih rendah dari nasional. Untuk angka kematian, persentase nya mencapai 4,75 persen yang juga tercatat lebih tinggi dari angka nasional. Sementara untuk positivity rate di Sumsel tercatat 28,61 persen,” jelas Iche
Iche mengungkapkan, selain menggencarkan 3T pemerintah juga harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
“Kita berharap dengan ditetapkan PPKM ini akan menekan angka kejadian Covid-19 di Sumsel. Skema atau mekanismenya, akan ada pemetaan zonasi risiko transmisi Covid-19. Untuk rencana pelaksanaanya, harus dipetakan terlebih dulu,” ungkapnya
Untuk penyebaran kasus Covid-19 di Kota Palembang, jelasnya, memang masih tinggi. Karenanya, pelaksanaan PPKM disesuaikan dengan zonasi yang ada di daerah tersebut, dengan pola pembatasan di tingkat RT.
“Semua pihak yang terlibat, bisa melakukan pengawasan dan pembatasan operasional di tiap RT. Termasuk memperketat protokol kesehatan di wilayah yang masuk zona merah,” ujar Iche seraya menambahkan seharusnya PPKM untuk di Sumsel diterapkan sejak lama.
Reporter : Maulana