POLITIK

Politik : Demokrat Bisa Jadi Dengan Nasdem CS Bentuk Poros Baru Pilpres 2024

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui interns berkomunikasi, bahkan menyebut sebagai proses taaruf dengan Partai Demokrat, dan NasDem

BritaBrita.com, Jakarta – Koalisi Partai Politik yang akan mengusung calon presiden (Capres) 2024 mendatang, makin tampak jelas. Ada sebagian pendapat, koalisi yang dibangun sejak 2022 ini, akan sangat menguntungkan masyarakat pemilih.

Lalu, Parpol begitu berhati-hati dalam membentuk koalisi untuk menghindari permasalahan politik bagi parpol dikemudian hari. Kini makin terlihat arah masiong-masing. Begitu juga Demokrat dan Nasdem.

Sebagaimana ungkapan, Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, kemungkinan Demokrat membangun poros ketiga bersama NasDem di Pilpres 2024.
Saat ini, pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 bisa diusung dua poros, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kemudian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, serta PPP.

“Jadi  tunggu selanjutnya Demokrat mungkin dengan NasDem dan teman-teman lainnya bisa mengusung pasangan calon ketiga,” kata Herzaky saat menjadi pembicara dalam rilis survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Rabu (20/7-2022) sebagaimana dilansir oleh CNNIndonesia.com, kemarin.

Dalam beberapa waktu terakhir, Demokrat dan NasDem memang tengah melakukan penjajakan koalisi. Penjajakan itu dilakukan juga bersama PKS.
Herzaky menilai Pilpres 2024 berpeluang menghadirkan tiga hingga empat pasangan capres-cawapres. Menurutnya, tiga hingga empat pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu mendatang baik bagi demokrasi Indonesia.

“Tentunya bagi kami ini sangat baik bagi demokrasi, karena sebisa mungkin kita buka ruang seluas-luasnya untuk berbagai putra putri terbaik bangsa untuk maju ke dalam kontestasi,” katanya.

Apabila poros ketiga terdiri dari Demokrat dan NasDem, Herzaky menilai poros keempat bisa dibentuk Partai Gerindra bersama parpol lain untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

“Atau Pak Prabowo dengan Gerindra masih ingin maju juga dan mengusung pasangan calon ya masih ada partai lain juga nih. Bisa juga ada tiga atau empat pasangan calon,” ucap dia.

Intensitas Komunikasi
Terpisah, Waketum NasDem Ahmad Ali menyampaikan komunikasi dalam upaya penjajakan koalisi antara NasDem dengan Demokrat dan PKS berjalan lebih di depan dibandingkan dengan parpol lain.
Namun, dia menegaskan NasDem membuka pintu komunikasi dengan seluruh parpol hingga sekarang.

“NasDem membuka diri berkomunikasi dengan semua parpol. Tapi kalau saya boleh jujur bahwa memang dari sekian parpol yang ada, Demokrat dan PKS lebih sedikit di depan interaksi komunikasinya dengan NasDem,” ucap Ali.

Dia menyampaikan, partainya bersama Demokrat dan PKS terus berusaha menyamakan visi soal bangsa setiap saat.

Namun, Ali tidak menjawab secara lugas saat ditanya waktu pengumuman resmi atau deklarasi koalisi antara NasDem, Demokrat, dan PKS.

“Apakah akan berkoalisi, ya kami parpol bukan ibu-ibu arisan yang bergosip, kami pasti akan mengarah ke situ. Pemilu masih berapa tahun, artinya tidak ada keharusan untuk buat keputusan. Semua parpol sedang menyiapkan diri untuk menyongsong Pemilu 2024,” ujar Ali.

PKS Taaruff dengan Nasdem
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui interns berkomunikasi, bahkan menyebut sebagai proses taaruf dengan Partai Demokrat, dan NasDem. Namun, mereka juga mengaku berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“DPP ini sekarang dalam proses, satu melaporkan komunikasi secara, sebelum lamaran sebelum khitbah kita taaruf dulu. Kita taaruf dulu sama Bang Andi (Andi Mallarangeng) sama Demokrat, kita taaruf dulu dengan Bang Surya (Surya Paloh), Bang Zulfan (Zulfan Lindan) sebelum khitbah sebelum lamaran, itu kan cari jodoh. Lamaran kan sebelum lamaran kita taaruf dulu, kita taaruf dulu kita samakan frekuensi, kita samakan platform dulu,” kata Jubir PKS M Kholid di acara Total Politik, di Bangi Kopi, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2022), seperti dilansir detik.com.

Kholid menerangkan, partainya sejatinya sudah sepakat untuk merekomendasikan 3 poros Pilpres pada 2024. Hal itu, kata Kholid, sudah disampaikan kepada seluruh kader saat acara Rapimnas PKS beberapa waktu lalu.

Nah cuman begini, memang ada yang tersepakati di Rapimnas kemarin bahwa kita merekomendasikan, kita menginginkan lebih dari 2 poros, dan Ketua Majelis Syuro dengan sangat eksplisit juga mengatakan kita di 2024 kita tidak menginginkan dua poros seperti 2014 dan 2019,” kata Kholid.
“Dan di Rapimnas kemarin diresonansi seluruh perwakilan PKS di seluruh Indonesia semangat untuk 3 poros, minimal 3 poros, kira ingin polarisasi itu tidak terjadi, atau paling tidak termitigasi,” sambungnya.

Untuk itu, kata Kholid, partainya tidak akan menutup diri membangun komunikasi dengan partai lain. Bahkan kata Kholid, pihaknya juga sudah mulai berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP.(*)

Editor: Bangun Lubis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button