PALEMBANGSUMSEL

Sembilan Nama Bersaing jadi Ketua PWNU Sumsel

BritaBrita.com,Palembang-Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Provinsi Sumsel akan mengadakan pemilihan ketua periode 2020-2025 dalam Konferensi PWNU Sumsel yang ke 22 pada 18 dan 19 Januari mendatang yang bertempat di Kabupaten OKI.

Ketua panitia Konferwil PWNU Sumsel, Alfiyan Toni MSi mengatakan jika sudah ada 9 nama bakal calon maju untuk memperebutkan kursi ketua PWNU Sumsel.

“Ada nama ketua periode sebelumnya dan juga KH Amiruddin Nahrawi (Cak Amir),” kata Fatoni dihadapan awak media, Kamis (16/1/2020).

Kesembilan nama bakal calon tersebut yaitu Dr KH Ahmad Mansyur dari linggau, KH Syamsudin dari OKI, Hernoe Roesprijajdi (Sekwil PWNU), KH. Amirudin Nahrawi (Cak Amir) Stafsus Gubernur, Dr KH Rosidin Hasan dari Palembang, KH Muarif dari OKU, Kiyai Heri Candra (incumbent), Gus Syarif anak Kiyai Mudarris dan Kyai Dr. Badarudin.

“Rangkaian kegiatan Konferwil PWNU di mulai besok, karena besok akan ada bedah buku dan pemateri akan menghadirkan  9 nama tersebut,” ungkap Alfiyan

Alfiyan menjelaskan, selain itu, pihaknya telah mengkonfirmasi dalam Konferwil akan datang beberapa tamu undangan diantaranya Ketum NU Pusat, Staf Kepresidenan, dan Mentri Desa dan Daerah tertinggal.

“Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siraj MA dipastikan hadir membuka dan memberikan pengajian Konfrensi Wilayah Nahdhatul Ulama Sumatera Selatan ke-22 pada 18-19 Januari di Ponpes Assiddiqiyah Lempuing OKI ini,” jelasnya

Sementara itu, Bakal Clon Ketum PWNU Sumsel, KH Amirudin Nahrawi atau panggilan akrabnya Cak Amir saat di kantornya mengatakan jika seorang pemimpin suatu organisasi harus memiliki tiga kriteria.

Pertama harus mempunyai banyak uang, kedua Keberanian, dan ketiga harus bisa menempatkan posisi dimanapun dia berada.

“Ini pengalaman saya saat menjadi ketua PWNU di Jatim, ketika kita punya uang kita tidak perlu  lagi berbohong tidak akan ada yang bisa mengintervensi,” katanya.

Menurutnya, menjadi seorang ketika dia memiliki ketiga kriteria itu organisasi itu akan hidup.

“Yang jelas ketua itu harus menghidupi organisasi bukan mencari hidup di organisasi,” ungkap Cak Amir.

Reporter : Maulana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button