PALEMBANGSUMSEL

ABK Bukan untuk Dikasihani, Tapi Dididik Mandiri

BritaBrita.com,Palembang – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dapat mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun, jika jarak antara ABK dengan SLB cukup jauh atau bahkan belum ada SLB maka sekolah reguler wajib menerima ABK.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs Joko Edi Purwanto M Si saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (10/11/2021).

Joko mengatakan, di Sumsel saat ini baru ada 15 SLB baik tingkat SD, SMP dan SMA Negeri. Ada dua kabupaten yang belum memiliki SLB Negeri. “Bagi ABK yang jauh jaraknya dengan SLB atau kabupaten yang belum ada SLB maka dapat mendaftar ke sekolah reguler yang ada kelas inklusinya,” ujarnya.

Lebih lanjut Joko menuturkan, saat ini masih ada dua kabupaten yang belum ada SLB Negeri yakni OKU Selatan dan Muratara. “Dua kabupaten tersebut belum dibangun SLB karena belum ada yang menghibahkan tanah untuk pembangunan SLB Negeri. Jadi untuk sementara, ABK di dua kabupaten tersebut bisa mendaftar ke sekolah reguler negeri,” bebernya.

Joko menjelaskan, ABK ini adalah anak yang mengalami tuna wicara, tuna netra, autis, maupun cacat fisik. Oleh sebab itu, pihaknya sudah melaksanakan pelatihan kepada guru dalam memberikan pendidikan bagi ABK. Sehingga guru bisa menerima kondisi anak seperti itu.

“Sekolah dan warga sekolah tidak boleh menolak ABK. Terimalah dulu ABK ini apa adanya, didiklah mereka dengan sabar. Karena anak-anak itu bukan ingin dikasihani tapi dididik supaya mereka bisa mandiri, kalau soal pendidikannya itu menyusul, ” pungkasnya.

Reporter : Yanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button