NASIONAL

MUI Imbau Karyawan yang Bekerja di Perusahaan Pro Israel Tak Usah Resign

Britabrita.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan imbauan kepada para pekerja, khususnya umat Islam yang bekerja di perusahaan-perusahaan pro Israel untuk tidak melakukan resign.

Itu artinya apabila upaya-upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil dan perusahaan tetap memberikan dukungan terhadap Israel baik secara politik ataupun finansial, seminimal mungkin mengingkari dalam hati tindakan-tindakan pro-Israel yang dilakukan perusahaan.

“Minimal dia mengingkari dalam hati, dan tidak menyetujui policy (pro-Israel) tersebut.

Semaksimal mungkin menghindari kerjasama dengan pihak yang secara nyata mendukung agresi Israel,” ungkap Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh.

Selain tidak perlu resign, Asrorun mengingatkan para pekerja di berbagai perusahaan pro Israel memiliki tanggung jawab untuk melakukan upaya pencegahan agar tempat kerjanya tidak lagi memberikan dukungan kepada negara tersebut.

Yang terpenting, kata Asrorun, sikap pekerja yang menolak tindakan agresi militer Israel di Palestina dan pihak-pihak yang mendukungnya. Termasuk di antaranya perusahaan tempat yang bersangkutan bekerja.

“Intinya, kita tidak boleh mendukung agresi Israel, dan mendukung perusahaan yang mendukung agresi Israel,” tegasnya.

Menurut Asrorun, upaya pencegahan ini dapat dilakukan sesuai dengan kompetensi masing-masing di perusahaan.

Sebab setiap pekerja memiliki kemampuan dan porsinya masing-masing di perusahaan.

Ia mencontohkan, bila yang bersangkutan bekerja di level direksi, dia dapat memastikan kebijakan perusahaan tidak lagi mendukung agresi militer Israel baik secara politik maupun finansial.

“Jika di level direksi, (yang bersangkutan bisa) memastikan policy perusahaan tidak mendukung agresi, baik secara politik maupun finansial.

Jika sebelumnya (perusahaan) mendukung, maka dipastikan berhenti (mendukung Israel),” terang Asrorun.

Jika yang bersangkutan level karyawan, maka ia dapat meminta atau mendesak para pemimpin perusahaan agar tidak lagi memberikan dukungan kepada Israel.

Begitu juga untuk mereka yang berada di level serikat pekerja.

“Jika di level serikat pekerja, meminta direksi untuk memastikan tidak mendukung agresi Israel.

Jika sebelumnya mendukung, maka dipastikan berhenti,” tambahnya lagi. (Detik.com)

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button