KELUARGALIFESTYLEPALEMBANG

Boikot Produk Pro Israel, BakeHouse Ganti Bahan Baku Namun Tetap Jaga Kualitas

BritaBrita.com, Palembang – Konflik perang yang terjadi antara Israel dan Palestina yang semakin mencekam berujung pada aksi boikot pro Israel.

Aksi boikot dilakukan oleh pendukung Palestina terhadap produk-produk yang dituding sebagai afiliasi pendukung Israel.

Bahkan kini beberapa pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) turut mendukung dengan cara memutus atau mengganti bahan baku dengan produk yang tidak pro Israel atau produk dalam negeri atau produk lokal.

Salah satu pengusaha yang melakukan hal tersebut adalah, owner BakeHouse sekaligus Head Chef, Pipit Permatasari yang mengatakan, selama ini beberapa bahan pembuatan kue atau cake menggunakan produk pro Israel seperti bahan cokelat Nutella, Oreo, Kitkat, Blueband dan lainnya.

“Sebelumnya bahan BakeHouse beberapa pakai produk pro Israel, dengan menunjukkan kita berada di pihak yang mendukung Palestina, yah salah satu caranya dengan boikot produk pro Israel ini,” kata Pipit Permatasari, Rabu (29/11/2023).

Beberapa pekan ini, ia merasakan kesedihan melihat musibah yang menimpa umat muslim di Palestina, ditambah lagi dirinya juga memiliki keluarga dan tiga orang anak.

Sedangkan kita di Indonesia melihat musibah tersebut ingin rasanya membantu dengan doa juga salah satu bentuk dukungan adalah memboikot produk-produk yang mendukung Israel. Namun, ada hikmah yang dirinya dapat, dengan tidak menggunakan produk pro Israel, maka membantu produk dalam negeri dan produk lokal.

“Kita awalnya tidak pakai produk lokal karena kalah branding, selama ini kita tahunya brand besar dengan promosi yang besar dari mereka sehingga, produk-produk dalam negeri/lokal ini tenggelam tidak terlihat,” katanya.

Setelah BakeHouse memboikot produk pro Israel, Ia langsung mengulik informasi dan mencari tahu produk pengganti yang ada di dalam negeri atau lokal dengan kualitas yang tidak kalah bagus dari sebelumnya.

“Kita tetep menjaga kualitas, bahkan brownis lebih bagus lagi rasanya pakai produk yang baru, ada yang ditambah dan dikurangi untuk campuran bahan agar menjadi kue yang tetap menjaga kualitas rasanya,” paparnya.

Pipit juga mengimbau untuk semua produk-produk lokal jangan kalah bersaing dalam kualitas produk. “Salah satunya produk yang kita boikot yaitu Unilever seperti Blueband, Nestle, Milo, Nutella, Kitkat, Oreo, Kecap Bango, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Terlebih MUI juga telah mengharamkan produk-produk tersebut, Pipit pula tak lupa memberikan informasi kepada konsumen agar tidak terkejut.

“Contohnya di menu roti gembul kita sebelumnya ada variasi nuttella cheese kita ganti jadi cokelat cheese dengan cokelat yang kita buat sendiri, kita info juga ke konsumen walaupun rasanya tidak semirip Nutella tapi rasa cokelatnya tidak kalah enak dan bagus,” jelasnya.

Untuk kualitas rasa sendiri, Pipit menjamin tidak ada penurunan kualitas karena menuutnya tidak ada negoisasi untuk kualitas rasa itu sendiri. “Aku lebih baik naikin harga jual daripada nurunin kualitas. Atau kita melakukan promo,” bebernya.

Tujuan boikot ini, tak lain agar perusahaan Israel atau yang berhubungan dengan Israel tidak mensupport pendanaan perang ke Israel.
Dengan mengurangi konsumsi produk mereka, otomatis penjualan hingga pemasukan keuangan mereka menurun, yang artinya mereka berpikir dua kali untuk mengirim bantuan ke Israel untuk pendanaan perang.

“Misal satu toko kue aja yang dikurangi, sudah berapa juta muslim ikut boikot ini maka berkurang pula pendanaan untuk perang membeli senjata itu,” katanya.

Sudah berjalan sebulan lalu, mulai dari 1 November kemarin dia mengambil sikap untuk tidak menggunakan, mengolah, hingga menyuguhkan juga menjual bahan baku yang mendukung zionis Israel di produk BakeHouse. Hal ini didedikasikan sebagai ikhtiar dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

Reporter: Tri Jumartini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button