CAHAYA RAMADANHAJI DAN UMROHPALEMBANG

Menebar Kebaikan di Ujung Ramadan: Tradisi Buka Bersama dan Magrib Berjamaah di Masjid Nurul Hikmah

BritaBrita.com, Palembang – Di tengah hiruk pikuk perkotaan Palembang, terdapat sebuah masjid di pinggiran kota yang memiliki tradisi unik di bulan Ramadan.

Masjid Nurul Hikmah di Kelurahan Talang Kemang, Kecamatan Gandus, Palembang, selama empat tahun terakhir, mengadakan program buka bersama dan magrib berjamaah dengan target 100 orang setiap harinya.

Kalau melihat kondisi masjid di tengah perkotaan yang jamaah salat Maghrib yang berbuka disana banyak sudah biasa karena lalu lintas dan volume masyarakat yang lewat dan bertempat tinggal di sekitar masjid juga padat.

Tapi bagaimana kalau kita lihat syiar dakwah di Masjid Nurul Hikmah, Kelurahan Talang Kemang, Kecamatan Gandus, Palembang, sebuah masjid terpencil di pinggiran tepatnya perbatasan Kota Palembang dan Kabupaten Banyuasin, yang begitu ramai hingga ratusan jamaah, padahal jumlah masyarakat tidak begitu padat dan bisa dibilang tidak begitu banyak yang tinggal di sekitaran masjid.

Menjembatani Kesenjangan dengan Tradisi Berbuka
Masjid Nurul Hikmah terletak di daerah terpencil, sekitar 40-50 menit dari pusat kota. Lokasinya yang bukan jalan perlintasan pekerja membuat masjid ini sepi, dengan jamaah magrib hanya sekitar 20 orang.

“Awalnya, sekitar 4 tahun lalu, kami ingin memakmurkan masjid dan mengajak jamaah untuk buka bersama dan magrib berjamaah,” ujar Harjuna, Ketua PRM Talang Kemang sekaligus ketua masjid.

Melihat kondisi ini, para pengurus DKM berinisiatif untuk membuka donasi dan menebar proposal. Di awal-awal perjuangan diakuinya, sempat berat karena kondisi keuangan masjid yang pas-pasan, ditambah lagi belum begitu banyaknya infaq dari jamaah yang ingin membantu program ini.

Tapi lambat laun, program ini mendapat sambutan positif dari jamaah dan masyarakat umum. Banyak warga yang berpartisipasi pada program ini, ada yang menitipkan uang, ada yang mengirim makanan, buah dan lainnya, bahkan ada yang mengirim stok air mineral begitu banyak, bisa dilihat di bagian belakang masjid ini banyak sekali stok air minum kemasan.

Tradisi buka bersama dan magrib berjamaah di Masjid Nurul Hikmah bukan hanya tentang mengisi perut, tetapi juga tentang membangun kebersamaan dan mempererat tali persaudaraan antar jamaah.

“Alhamdulillah, hampir tiap bulan Ramadhan selama 4 tahun ini ramai terus,” kata Harjuna. jamaah yang datang bukan hanya dari sekitar masjid, tapi juga dari luar RT sekitaran masjid.

Masjid Nurul Hikmah sendiri memiliki sejarah panjang. Awalnya, masjid ini adalah sebuah langgar yang berdiri sejak 1970-an, dan merupakan salah satu masjid/langgar Muhammadiyah tertua di Palembang. Pada 1987-1988, langgar ini dibongkar dan dibangun menjadi masjid.

Mayoritas penduduk di sekitar masjid bekerja di perkebunan. Mereka sering pergi pagi dan pulang sore, sehingga banyak yang tidak sempat salat berjamaah di masjid.

“Alhamdulillah dengan semangat dakwah Muhammadiyah sejak 1960, dengan mendirikan tempat ibadah dan mengajak untuk berjamaah ke masjid, dampaknya bisa dibilang masyarakat di Ranting Talang Kemang dan beberapa ranting lainnya, mayoritas penduduk di kelurahan Talang Kemang ini adalah warga dan kader Muhammadiyah bahkan beberapa perangkat kelurahan pun diisi oleh warga dan kader Muhammadiyah,” ujar Ustad Sudirwan, Ketua PCM Gandus.

Tradisi buka bersama dan magrib berjamaah di Masjid Nurul Hikmah adalah contoh nyata semangat kebersamaan dan kepedulian antar sesama.

Di tengah keterbatasan, masjid ini mampu menghadirkan kebahagiaan dan kehangatan bagi masyarakat di sekitarnya. Semangat dakwah Muhammadiyah yang terus berkobar di masjid ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menyebarkan kebaikan dan membangun masyarakat yang lebih kuat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button