NASIONALPALEMBANGSUMSEL

Dalang Kiagus Wirawan Rusdi Khawatir Wayang Palembang Belum Memiliki Penerus

BritaBrita.com,Palembang– Kesenian Wayang selama ini lebih dikenal di Jawa namun di Palembang ternyata memiliki kesenian Wayang kulit yang dikenal dengan Wayang Palembang yang berada di Lorong Cek Latah RT 10, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Kiagus Wirawan Rusdi, atau sering disapa Wira, merupakan satu-satunya dalang wayang Palembang yang masih ada di Sumsel. Berdasarkan informasi yang dihimpun Wayang Palembang diperkirakan tumbuh sejak abad ke-17 Masehi.

“Berdasarkan pihak museum wayang Jakarta yang datang ke Palembang sekitar tahun 2008 , diperkirakan wayang di Palembang ada sejak abad ke-17 karena dilihat dari fisik wayang yang masih ada, tetapi tidak ada catatan pasti tentang datangnya wayang ke Palembang.” ujarnya saat di wawancarai, Sabtu (25/1/2020).

Wira mengaku menjadi generasi penerus ketiga yang saat ini juga meneruskan Sanggar Kesenian Sri Wayang Kulit Palembang.

“Kami disini juga meneruskan sanggar Kesenian Sri Wayang Kulit Palembang, anggotanya berjumlah 13 orang, dan biasanya kami latihan di malam hari, 3 hari sebelum tampil” tambahnya.

Jumlah keseluruhan wayang yang bisa digunakan saat ini kurang lebih 100 wayang dan ada peninggalan sejak abad 17M tersisa sekitar 60 wayang yang sudah tidak bisa digunakan lagi.

“Keseluruhan wayang kurang lebih ada 100 wayang yang saat ini bisa digunakan, ada bantuan dari UNESCO tahun 2004 sebanyak 50 wayang dan dari kementrian Kebudayaan 50 wayang. Ada juga peninggalan wayang dari abad ke 17 M sekitar 60 wayang.”

Saat ini Wira mengaku belum mendapatkan pasti siapa yang menjadi penerus selanjutnya.

“Saat ini saya belum tau pasti siapa yang akan menjadi penerus Wayang Palembang, dan jika tidak ada penerus dari pihak keluarga atau keturunan maka akan kami serahkan ke pihak Dinas Pariwisata dengan catatan mereka membeli semua wayang dan Gamelan, karena ini merupakan usaha milik pribadi”.

Wira meneruskan kesenian Wayang ini awalnya tidak ada ketertarikan, tetapi karena merasa anak tertua di zuriat, dan kesenian ini merupakan warisan dari kakek, wira menyanggupi sebagai generasi penerus Wayang Palembang.

“Awalnya saya memang tidak tertarik dengan kesenian Wayang, karena melihat nilai perekonomian hasil wayang sedikit dan tidak akan cukup untuk menghidupi keluarga, tetapi lama kelamaan tertarik karena di dalam perwayangan ini banyak filosofi-filosofi yang mengajarkan kehidupan sehari-hari,” katanya.

Saat ini jelasnya, sudah banyak upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan kebudayaan Wayang Palembang yang telah dipegangnya sejak tahun 2004.

“Yaitu bekerjasama dengan dinas kebudayaan provinsi, dan kota. Dari dinas kebudayaan provinsi sudah pernah mengadakan workshop untuk memperkenalkan Wayang Palembang dan usaha untuk menarik minat masyarakat. Dari pihak media, dimasukkan media online, koran, dan juga pernah diliput metro TV dan Tayang di TVRI. Upaya memperkenalkan wayang ini sudah dimulai sejak tahun 2006.” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ari Ibnu Hajar selaku sutradara dari Dinas Pariwisata melakukan syuting video pada Sabtu pagi, dalam rangka mempromosikan budaya yang ada di Palembang dan sekaligus untuk event kalender tahunan.

” Di dalam video ini juga tidak hanya fokus pada wayang Palembang, tetapi kebudayaan-kebudayaan lain seperti kain khas Palembang dan sebagainya.” ujarnya. (PKL Meisya & Lusi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button