Uncategorized

Renungan Untuk Mahasiswa

BRITABRITA.COM – Organisasi kemahasiswaan memang memiliki jalurnya sendiri sendiri tentang kemana arah ormawa tersebut akan melangkah bergerak, misalnya ada organisasi yang fokus pada dunia pergerakan , ada yang khusus mengenai karya tulis ilmiah , ada yang keorganisasian yang semi profesi dan masih banyak lagi,  terlepas dari itu semua mahasiswa tetaplah mahasiswa walaupun berada di ruang lingkup keorganisasian yang berbeda fokusnya, mahasiswa yang belajar di dalam ruang kelas, mahasiswa yang berkarya mengadakan suatu event dan tentunya mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah

 

Seperti yang kita tau bahwa Politisi adalah orang – orang yang masuk dan bergerak di ranah politik praktis , yang mereka lakukan hanyalah konspirasi untuk mencapai kepentinganya masing – masing substansi – substansi bagi mereka hanyalah bagaimana menang dalam adu gengsi dan kekuasaan tidak lagi memprioritaskan apa yang seharusnya mereka kerjakan demi orang banyak, mereka cenderung bergerak demi kehausan kepentingan pribadi dan kelompoknya sendiri dan itulah kenyataanya.

 

Akan sangat berbahaya apabila yang katanya “mahasiswa” itu di dalam otaknya sudah melekat politik praktis, mahasiswa yang sudah berubah menjadi monster yang bernama “POLITISI’’ sehingga yang mereka kerjakan cenderung bersifat politis, berlomba lomba dalam pencitraan layaknya politisi yang berebut podium, adu gengsi berebut kekuasaan di struktur organisasi dan mengesampingkan hakikat dari kebermanfaatan organisasi.

 

Ada istilah bahwa kampus adalah miniatur Negara dan itu cukup menarik karena memang di dalam kampus sendiri terdiri dari beberapa lapisan mahasiswa mulai dari mahasiswa akademik hingga mahasiswa organisatoris banyak organisasi yang aktif dan berkembang di kampus baik itu di ruang lingkup internal bahkan eksternal kampus

 

Di  internal biasanya ada organisasi mahasiswa seperti BEM ( badan eksekutif mahasiswa ) yang di dalam strukturnya layaknya pemerintah negara  di bidang eksekutif  mulai dari ketua himpunan mahasiswa jurusan ada juga yang menyebutnya walikota  lalu  gubernur mahasiswa hingga presiden mahasiswa . peranan dan fungsi badan esksekutuf mahasiswa di perguruan tinggi merupakan pusat sentral dan pimpinan tertinggi dalam mengambil kebijakan di kalangan masyarakat mahasiswa di kampus.

kampus juga biasanya aktif DPM ( dewan perwakilan mahasiswa ) DPM ini peran dan fungsinya hampir sama dengan DPR jika di dalam pemerintahan Negara. Dewan perwakilan mahasiswa ini cenderung sebagai lembaga legislasi perundang – undangan di ranah keorganisasian mahasiswa dan juga sebagai pengawas atau fungsi kontrol jalanya kerja organisasi eksekutif. Selanjutnya banyak organisasi eksternal kampus seperti HMI,LMND,PMII,GMNI,GMKI dan lain  – lain yang biasanya aktif di dunia pergerakan mahasiswa, belum lagi di kampus kampus juga aktif beberapa komunitas dan ada juga organisasi mahasiswa kedaerahan yang menaungi mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama. Namun hari ini sadar atau tidak mahasiswa sekarang  tidak se super power yang biasanya di sebut agent of change , iron stock dan social kontrol.

 

Demokrasi yang selalu di junjung mahasiswa betapa tinggi nilai dan harapan akan sebuah hadirnya demokrasi dengan mencita – citakan indahnya kompetisi, namun hari ini di dalam prakteknya banyak hal yang membuat proses demokrasi yang di bungkus dalam bingkai pemilu menjadi terreduksi atau mengalami kemunduran, mulai dari kecurangan pada pemilu di kampus  dan lebih gila lagi ada di suatu kampus  sudah di temui adanya politik uang , yang mengherankan adalah apakah seperti ini yang di namakan mahasiswa , rasa idealisme luntur dan hancur demi kekuasaan kampus

 

Berbahaya Jika  itu berlangsung  secara membudaya dari tahun ke tahun mahasiswa baru akan di butakan oleh didikan senior  yang menganggap bahwa itu wajar dan benar tapi tetap akan ada masanya dengan analisis mereka yang tajam mereka para mahasiswa baru akan sadar mana yang benar dan mana yang salah. Jika  menjadi  mahasiswa saja sudah cacat mental bagaimana jika nantinya masuk ke dalam pemerintahan Negara, jangan buat bangsa yang besar ini sesak nafas di penuhi orang – orang sakit mental di dalam pemerintahan.

 

Mahasiswa sebagai mitra kritis pemerintah itu sudah prinsipnya mengawal setiap kebijakan yang akan di ambil oleh penguasa.  Aktivis hari ini berbeda dengan aktivis 98 ,segelintir  aktivis hari ini banyak yang mencari aman memilih dekat dengan pemerintah yang biasa mereka sebut senior mereka entah berharap kepada mereka untuk kelancaran jalanya organisasi atau berharap agar senior mereka tadi menolong mereka di masa depan. Contohnya jika senior mereka yang berada di pemerintahan melakukan kesalahan tentu mereka akan diam dan cenderung tidak melakukan aksi , suatu kemunduran apabila mahasiswa sudah menjadi corong penguasa.

 

Mahasiswa hingga saat ini mengambil peran penting dalam proses benegara masih banyak mahasiswa yang merawat rasa idealisme, mahasiswa yang berkarya , mahasiswa yang berprestasi di kompetisi, masih banyak juga mahasiswa yang berdiri tegak merawat idealisme mereka dalam pergerakan demi kepentingan rakyat ,mengabdi  untuk khalayak baik itu di ruang lingkus organisasi, kampus hingga bagi bangsa. Masih banyak mahasiswa yang memfungsikan dirinya untuk bermanfaat bagi masyarakat karena sadar atau tidak mahasiswa bukan hanya bertugas untuk bermanfaat bagi mahasiswa lainya tapi kegiatan mahasiswa juga harus menyentuh masyarakat karena mahasiswa bukan agent of event tapi mahasiswa adalah agent of change, sadarlah mahasiswa.

 

PENULIS : EDO PRAMADI ( KETUA IKATAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI INDONESIA CABANG SUMSEL )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button