INTERNATIONALNASIONAL

Joe Biden Salaman dengan Vladimir Putin Tanpa Pakai Masker

BritaBrita.com,Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan bilateral di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6/2021).

Mengutip AFP, kedua pemimpin itu dilaporkan telah berjabat tangan bersama. Bagi keduanya, ini adalah pertemuan empat mata pertama mereka sejak Biden dilantik sebagai presiden. Tampak hadir Menlu AS Anthony Blinken dan juga Menlu Rusia Sergey Lavrov.

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), Gedung Putih mengharapkan pertemuan pertama antara Biden dan Putin dapat menghasilkan garis yang jelas untuk mencegah hubungan kedua negara yang mudah ‘terbakar’.

“Saya selalu siap,” kata Biden kepada wartawan sambil tersenyum, ketika ditanya apakah dia siap untuk pertemuan yang menegangkan.

Biden dan Putin akan bertemu dan berbincang di Villa La Grange, vila tepi danau yang elegan di Jenewa. Lokasi itu mengingatkan pada KTT Perang Dingin antara Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev pada tahun 1985.

Pembicaraan keduanya diperkirakan akan dimulai sekitar pukul 1 siang dan berlangsung selama lima jam. Menggambarkan dinginnya sesi pertemuan keduanya, Biden dan Putin juga dikatakan tidak akan makan bersama.

Salah satu dari sedikit hal yang kemungkinan dapat disepakati kedua belah pihak adalah hubungan antara Moskow dan Washington berada di titik terendah. Utamanya sejak pertikaian AS-Soviet.

Kali ini, seperti dilansir CNBC Indonesia, ketegangan bukan tentang senjata nuklir strategis dan ideologi, namun pemerintahan Biden memandang Rusia sebagai negara yang semakin ‘nakal’ dan otoriter.

Daftar tuduhan AS terhadap Rusia tergolong panjang. Dari serangan dunia maya terhadap entitas AS dan campur tangan dalam dua pemilihan presiden AS terakhir, hingga pelanggaran hak asasi manusia dan agresi terhadap Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya.

Sementara Biden, yang terbang ke Jenewa dari Brussel setelah pertemuan dengan Uni Eropa, NATO dan kelompok sekutu G7, sempat mengatakan ingin menetapkan “garis merah” yang jelas untuk Rusia.

“Saya tidak mencari konflik dengan Rusia, tapi … kami akan merespons jika Rusia melanjutkan kegiatan berbahayanya,” kata Biden setelah pertemuan NATO pada hari Senin.

Ia mengatakan pemimpin Rusia itu menjadi “musuh yang tangguh” dan “bernilai”, setelah mengatakan Putin sebagai “pembunuh” pemimpin oposisi. Menjelang KTT, Biden telah menekankan mendapat dukungan dari mitra baratnya.

Rusia adalah salah satu topik teratas pada KTT NATO di Brussels. Aliansi pertahanan itu memperingatkan pembangunan militer Rusia di tepi Eropa timur semakin mengancam keamanan kawasan Euro-Atlantik dan berkontribusi pada ketidakstabilan di sepanjang perbatasan NATO dan luar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button