BISNISOPINI

Bangga Menyandang Predikat Negara Importir Bawang Putih Terbesar Di Dunia

Ditulis oleh : Erni Hawayanti
( Mahasiswa Doktor Ilmu Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang )


Bawang putih merupakan salah satu komoditas pangan dengan kebutuhan yang terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan kebutuhan berbanding terbalik dengan produksi yang
dapat dihasilkan sepanjang tahun.

Melalui Buku Outlook Komoditas Bawang Putih 2020 yang dipublikasikan awal tahun 2021, Kementan memproyeksikan produktivitas bawang putih diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2024 dengan rata-rata pertumbuhannya sebesar 2% per tahun.

Pada 2021, konsumsi bawang putih nasional diproyeksikan sebesar 515,74 ribu ton, tetapi jumlah konsumsi diperkirakan sempat menurun menjadi 508,35 ribu ton pada 2022, dan akan kembali naik menjadi 517,93 ribu ton 2023 dan 526,77 ribu ton di tahun 2024. Kendati demikian, angka konsumsi bawang putih tercatat lebih tinggi dari produksinya, sehingga diperkirakan akan terjadi defisit.

Pada 2022 defisit bawang putih mencapai 398,15 ribu ton. Kemudian diprediksi pada 2023 dan 2024 defisit kembali meningkat menjadi 405,20 ribu ton dan 411,44 ribu ton.

Kementan mencatat, produksi bawang putih yang rendah dapat dipenuhi melalui impor dari beberapa negara seperti Tiongkok, India, Taiwan dan Amerika Serikat. Sayangnya impor bawang putih yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, tidak menjamin harga menjadi lebih murah, bahkan disinyalir bahwa komoditas ini akan menjadi salah satu penyebab inflasi.

Secara tren, volume dan nilai impor bawang putih cenderung fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Misalnya, Volume impor bawang putih bertumbuh 4,51% pada tahun 2018. Namun, angkanya menurun pada 2019 dengan volume impor sebesar 19,91%.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) volume impor bawang putih mencapai 587,74 juta kilogram (kg) pada 2020. Nilai ini naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 465,34 kg. Begitu pula dengan nilai impor bawang putih yang naik 10,53% pada tahun ini. Tercatat, nilai impor bawang putih naik dari US$ 529,96 juta menjadi US$ 585,78 juta pada 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sepanjang Maret 2022 impor bawang putih di Indonesia meningkat signifikan. Volume impor bawang putih pada bulan tersebut mencapai 15.935 ton dengan nilai US$ 20,6 juta.

Realisasi volume impor bawang putih pada Maret 2022 tersebut meningkat 5,5% jika dibandingkan dengan Februari 2022 yang volume impornya hanya mencapai 636 ton dengan nilai US$ 1,3 juta dan jika dibandingkan dengan realisasi pada Maret 2021 yang volume impornya hanya 5.825,5 ton dengan nilai US$ 7,1 juta.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan rencana impor yang akan dilakukan pada tahun 2023 ini. Ia menyebutkan pemerintah akan mengimpor sejumlah komoditas pangan termasuk bawang putih.

Berdasarkan data FAO pada tahun 2014-2018. Masih dikutip dari dokumen Outlook Bawang Putih 2020 yang diterbitkan Kementan, Indonesia bahkan berpredikat sebagai negara importir bawang putih terbesar di dunia.

Banggakah kita dengan prediket ini ?
Tak heran jika generasi muda milenial kurang minatnya di sektor pertanian karena menganggap tidak menjanjikan, padahal sektor pertanian berpengaruh besar dalam menunjang ketahanan pangan, stabilitas nasional, serta penghasil devisa negara.

Masih kita ingat tatkala Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lawatan kerja di Temanggung, Selasa (14/12/2021), mendengar langsung keluhan dari petani tentang bawang putih impor yang masuk ketika panen berlangsung.

Saat mendengar keluhan itu, kepala negara yang tengah berdialog dengan petani disela-sela kunjungan kerjanya, langsung mengontak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang meminta agar persoalan itu tak terulang lagi.
Artinnya pemerintah harus serius menangani masalah impor dan mengembangkan komoditas pangan, terutama bawang di dalam negeri.

Target swasembada pangan yang selalu digaung gaungkan tidak akan benar-benar tercapai jika petani tidak diberi kesempatan memperoleh keuntungan dari usahanya. Peran Kementan adalah mendorong partisipasi aktif petani dalam mencapai swasembada pangan seraya meningkatkan kesejahteraan mereka.

 

 

 

One Comment

  1. Apabila bawang import bawang putih tidak di kurangi. Bagaimana mungkin petani akan mendapatkan kesejahteraan. Menurut hemat saya, jika petani di dorong untuk meningkatkan produksi bawang putih dan di jamin harga jual nya maka import akan perlahan-lahan berkurang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button