KALAM

Menjelang Wukuf Jemaah Dianjurkan Banyak Istirahat

BritaBrita.com, MAKKAH… Jemaah haji Kloter 19 Sumsel yang tiba di Makkah Al-Mukaramah, 26 Mei 2025 lalu, telah melaksanakan umrah wajib.

Saat ini sudah lima hari mereka berada di Tanah Suci, menunggu puncak haji Wukuf di Padang Arafah, diperkirakan tanggal 5 atau 6 Juni 2025 nanti.

Sementara ini, para jemaah hanya melaksanakan ibadah rutin seperti sholat wajib dan sunah di Masjidil Haram, juga membaca Al-Quran, banyak berzikir, sholawat, dan berdoa. Selain itu yang berkeinginan dapat melaksanakan ziarah seperti ke Jabal Nur dan Jabal Tsur.

Namun menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), para jamaah haji diimbau untuk memperbanyak istirahat di hotel. Minimal tiga hari sebelum wukuf. Hal tersebut guna menjaga stamina dan kesehatan, sehingga dapat melaksanakan rukun dan wajib haji dengan baik.

Menurut KH Agus Jaya , Lc, M.Hum, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 19 Sumsel, langkah banyak beristirahat tersebut bukan sekadar anjuran, melainkan strategi penting untuk menjaga kesehatan dan stamina agar dapat menjalankan rangkaian ibadah haji dengan optimal.

Mengapa Istirahat Menjelang Armuzna Sangat Penting?

Puncak ibadah haji memerlukan kondisi fisik yang prima. Perjalanan menuju Armuzna akan menguras tenaga, sehingga penting bagi jamaah untuk menjaga stamina. Dengan beristirahat yang cukup, jamaah dapat menghindari kelelahan yang berlebihan dan meminimalisir risiko kesehatan.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS, menyampaikan bahwa setidaknya tiga hari sebelum Armuzna, jamaah sebaiknya mengurangi aktivitas di luar hotel dan fokus pada pemulihan fisik. “Paling tidak tiga hari sebelum Armuzna, jamaah perbanyak istirahat di hotel, pastikan stamina dan kesehatan terjaga sebelum puncak haji,” imbau dr. Budi.

Dalil Al-Qur’an dan Hadis Tentang Menjaga Kesehatan

Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kesehatan. Allah SWT berfirman:

Baca Juga  "Cinta dan Janji Allah: Rahmat yang Mengalir kepada Hamba-Nya"

> “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…”
(QS. Al-Baqarah: 195)

Rasulullah SAW juga bersabda:
> “Sesungguhnya tubuhmu memiliki hak atasmu.”
(HR. Bukhari)

Kedua dalil ini menegaskan bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah.

Hikmah Istirahat Menjelang Puncak Haji

Beristirahat bukan berarti mengurangi nilai ibadah, melainkan sebagai bentuk persiapan untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk dan optimal. Dengan istirahat yang cukup, jamaah dapat:

Menghindari kelelahan dan stres yang dapat memicu kekambuhan penyakit.

Menjaga stamina untuk menghadapi cuaca panas dan aktivitas fisik yang berat selama Armuzna.

Memfokuskan diri pada ibadah-ibadah ringan seperti tadarus Al-Qur’an, zikir, dan shalawat di hotel, yang tetap mendapatkan pahala besar.

Kesimpulan :
Istirahat yang cukup menjelang puncak ibadah haji adalah langkah bijak yang sejalan dengan ajaran Islam. Dengan menjaga kesehatan dan stamina, jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan sempurna dan meraih haji yang mabrur. (ica)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button