REGIONAL

Polda Sumsel Dorong Pengawasan Gerakan Pangan Murah Lewat Media Sosial

BritaBrita.com, Palembang – Pengawasan terhadap Gerakan Pangan Murah (GPM) di Sumatera Selatan bakal diperkuat dengan sistem digital. Melalui pemanfaatan media sosial, program ini diharapkan tidak hanya menekan harga pangan, tetapi juga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Kasubdit V Kamsus Dit Intelkam Polda Sumsel, AKBP Dudi Novery, SE, mengatakan pengawasan GPM masih menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari minimnya informasi soal harga, stok, jadwal, dan lokasi pelaksanaan, hingga koordinasi antar-instansi yang belum maksimal serta partisipasi masyarakat yang relatif rendah.

“Dengan adanya FGD ini, kita ingin membangun sistem pengawasan digital yang terintegrasi,” kata Dudi saat menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) *Strategi Pengawasan Gerakan Pangan Murah melalui Media Sosial* di Airish Hotel, Jalan Sukabangun, Kecamatan Sukarami Palembang, Selasa (30/9/2025).

FGD ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Program Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Kanal Laporan Digital untuk Masyarakat

Dudi menjelaskan, salah satu langkah konkret yang tengah dipersiapkan adalah pembentukan kanal pengaduan masyarakat melalui media sosial, baik Instagram maupun grup digital khusus. Dengan begitu, laporan masyarakat bisa lebih cepat ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan.

Baca Juga  Hutan Marga: Nafas Adat dan Identitas Sumatera Selatan"

“Intinya, masyarakat tahu kapan dan di mana GPM digelar, serta memastikan bahan pokok benar-benar bisa dibeli murah. Sosialisasi harus lebih masif, jangan hanya menunggu laporan dari bawah,” tegasnya.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya distribusi pangan yang adil. “Jangan sampai stok beras menumpuk di gudang, tetapi tidak tersalurkan. Pemerintah harus memastikan subsidi dan bantuan tepat sasaran, terutama bagi warga yang membutuhkan,” ujarnya.

Dukungan dari Dinas Pertanian dan Kominfo

Kepala Bidang Pemasaran, Pengolahan Hasil dan Penyuluhan Pertanian (PPHP) Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Darwan Agus, SP, MM, mengatakan pihaknya mendukung GPM lewat Pasar Tani.

“Pasar Tani rutin digelar setiap Rabu dan Jumat di kantor Dinas Pertanian Sumsel. Selain pegawai, masyarakat sekitar juga banyak berbelanja. Pasar tani juga ikut serta dalam pameran dan operasi pasar murah,” jelas Darwan.

Baca Juga  Dampak kebijakan Donald Trump, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Ia menambahkan, pihaknya rutin mencatat perkembangan harga eceran dan grosir setiap pekan. “Data harga ini menjadi bahan penting untuk evaluasi dan pengendalian inflasi pangan,” katanya.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Sumsel, Setriandi Setia Permana, SSTP, menegaskan pentingnya publikasi luas agar masyarakat mengetahui dan ikut terlibat.

“Strategi GPM harus dipublikasikan di berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Dari situ, komentar dan laporan netizen bisa menjadi bahan evaluasi apakah ada kecurangan atau penyimpangan,” ujarnya.

Menurutnya, media sosial bukan hanya untuk menyebarkan informasi, tetapi juga bisa menjadi alat kontrol publik yang efektif.

Harapan Bersama

Lewat FGD ini, para pihak berharap lahir strategi pengawasan terpadu dalam pelaksanaan GPM, khususnya di Palembang dan Sumatera Selatan. Dengan dukungan teknologi digital dan partisipasi masyarakat, program pangan murah diharapkan semakin tepat sasaran dan benar-benar membantu warga yang membutuhkan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button