SYARIAH

Puasa Ramadhan Itu Istimewa Banget

BRITABRITA.COM – Semua orang harus tahu bagaimana istimewanya Puasa yang dijalankan oleh umat Islam dalam bulan Ramadhan. Salah satu keistimewaan Puasa Ramadhan adalah Allah SWT membuka peluang lebar bagi kita untuk membersihkan dosa dan kesalahan yang selama ini dilakukan. Namun, kita hendaklah melaksanakan puasa itu dengan sungguh-sungguh dan penuh kesabaran serta keikhlasan.

Tentang kenyataan itu, Rasulullah SAW bersabda, //”Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan landasan iman dan ikhlas akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu/.(HR. Ahmad)

Lalu dalam bulan ini, ada satu malam yang istimewa yaitu malam lailatul qodar. Malam ini penuh dengan keberkahan, kedamaian, kesyahduan, dan malam yang mulia dari seribu bulan. Subhanallah.

Apakah makna yang dapat diambil dari bulan puasa (shaum )?. Para ulama membentangkan pendapatnya yang dikutif dari firman Allah dan dari Hadist Rasulullah Shollollohu’alaihiwasallam, bahwa pada Ramadhan inilah semua unsur tingkat tinggi kebahagian dapat diraih.

Puasa adalah ‘pelebur’ dosa. Mereka yang memohon ampun kepada Allah SWT dan menyesali perbuatan maksiat yang dilakukan sebelum ini, maka penuh harapan kepada Allah untuk mengampunkan dosa-dosa tersebut.

Puasa adalah memulai lembaran baru. Lembaran dimana semua kisah usang yang penuh dosa hendaklah ditinggalkan, dan kemudian mengisi lembaran kita dengan tulisan yang mengukir kebaikan demi kebaikan.

Puasa membunuh nafsu maksiat. Bila selama ini nafsu maksiat atas apa saja yang tidak baik bagi Allah, maka haruslah ditinggalkan, lalu menggantinya dengan nafsu yang mengarahkan hati kepada ketundukan dan nafsu  kebaikan.

Puasa adalah mengeluarkan jiwa dari kebodohan atas semua tindakan yang hubbud dunya(Cinta dunia semata). Sikap sombong, angkuh, amarah, kedengkian, kebencian, kesusahan maupun prasangka buruk, handaklah diberangus. Bergantilah hati dengan  sinar kebaikan, penuh kasih sayang dan cinta karena Allah semata.

Rasulullah SAW berpasan dalam hadits; Puasa adalah perisai, maka janganlah (orang yang berpuasa) berkata tidak senonoh, dan berbuat jahil, dan jika ada orang yang memusuhinya maka hendaklah ia berkata sebanyak dua kali: “saya sedang berpuasa”.Demikian besar makna berpuasa.

Malam lailatul qadar yang dijanjikan akan menjelma dalam hidup kita, bila ibadah telah kita laksanakan sepenuh hati. Pada bulan ramadhan kita dianjurkan agar melaksanakan puasa, betarawih, mengkaji al quran, mendatangi majelis ilmu, dan berzikir serta ibadah yang baik sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Nafkahi  Saudaramu

Pada bulan puasa Ramadahan ini ada pula yang tidak kalah pentingnya, adalah menafkahi saudara kita kaum lemah. Mereka hendaklah kita angkat derajatnya. Bila mereka haus kita beri minum, bila mereka lapar kita beri makan, bila mereka tak punya pakaian yang pantas, maka kita pantaskan pakaiannya agar Allah mamantaskan kita dalam pandangan-Nya.

Rasulullah SAW dalam hadistnya mengingatkan kita agar kaum mukmin yang shaum, hendaklah tidak berlebih-lebihan perbuatannya. Mengumpulkan makanan sehingga mubasir, membeli pakaian yang tidak dibutuhkan. Tetapi Rasulullah menganjurkan untuk memberikan makanan kepada kaum seiman yang berpuasa dan para janda miskin, anak-anak yatim, saudara yang serba kekurangan. Ibadah ini menjadi sebuah jalan bagi kita untuk menjelmakan Lailatur Qadar  pada seluruh kehidupan kita.

Habis berpuasa, maka hadirlah hari lebaran sebagai hari yang memaknakan kembalinya seseorang kepada keadaan fitri, sebagaimana diharapkan . Pada saat ini umat memperoleh kemenangan dari apa yang dilakukannya dalam ibadah sebulan penuh pada pusa Ramadahan. Inilah cita-cita dan impian mereka kaum yang beriman yang menjalankan ibadah shaum sebulan penuh.

Pada hari ini pun kita tak luput dari anjuran Rasulullah agar tetap memperhatikan jiwa yang bahagia. Bahagia yang tercapai pada puncaknya. Makanan yang dihidangkan bukan untuk mengenyangkan perut. Pakaian yang dibeli, bukan untuk dipamerkan, tetapi untuk menutup aurat. Sebainnya untuk kita bagikan kepada saudara kita yang mungkin saja pada hari lebaran itu tidak memiliki sehelai pakian yang pantas manusiawi.

Rasulullah bersabda, “Siapa yang memakaikan seorang anak pakaian yang indah dan mendandaninya pada hari raya, maka Allah SWT akan mendandani/menghiasinya pada hari kiamat. Allah mencintai terutama setiap rumah, yang di dalamnya memelihara anak yatim dan banyak membagi-bagikan hadiah. Barang siapa yang memelihara anak yatim dan melindunginya, maka ia akan bersamaku di surga.”

Begitu banyak ibadah yang kita bisa lakukan, tetapi seringkali terabaikan. Maka bulan puasa Ramadhan dan lebaran adalah waktu yang tersedia untuk kita meningkatkan ibadah dan berbagai, menunjukkan kecintaan kita kepada Allah SWT dan diantara sesama manusia.(*)

Penulis: Bangun Lubis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button