KALAMSYARIAH

Ustaz Amran Bicara Ghibthoh Dalam Ilmu dan Hikmah

BritaBrita.com,Palembang -Bicara ghibthoh atau sikap cemburu dan iri, Ustaz Amran Anwar mempunyai pandangan yang sahih. Hal itu disampaikannya dalam Kajian Alquran dan Hadist yang dilaksanakan di Masjid Al Furqon Palembang, Ahad (7/2/2021).

Dalam tausiahnya, Ustaz Amran mengutarakan HR Bukhari dan Muslim : dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak boleh hasut (ghibthoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Alquran dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ghibthoh jelasnya merupakan sikap cemburu atau iri hati atas nikmat yang dimiliki orang lain atau menginginkan nikmat yang serupa, namun tidak disertai dengan harapan nikmat itu hilang darinya.

Namun rasa tersebut seharusnya bisa sebagai motivasi untuk berlomba lomba dalam kebaikan. Jika ghibthoh ini dalam hal ketaatan, maka itu dianjurkan.

“Misalkan kita iri pada seseorang yang rajin beribadah dan ingin sepertinya, itu dianjurkan, dari iri atas ketaatan lalu kemudian berdoa kepada Allah SWT agar ia juga dapat melakukan hal ketaatan seperti itu,”katanya.

Mengenai Hasad hakiki yakni seseorang yang berharap nikmat orang  lain hilang, maka Hasad seperti itu diharamkan berdasarkan ijma’ para ulama. Adapun hasad majazi, yang  dimaksudkan adalah ghibthoh.

Dalam urusan di dunia, Allah menganjurkan untuk makhluk nya melihat ke bawah namun, dalam urusan akhirat allah menganjurkan makhluknya untuk melihat ke atas.

Hadist pertama rosulullah menjelaskan seseorang yang Allah berikan hikmah serta memproses hikmah dan konsisten atas hikmah tersebut dan mengajarkannya kepada manusia.

“Hikmah disini dalam arti seseorang yang diberi oleh allah ilmu Alquran lalu dibacanya dan didengarkan orang lain,” Kata Ustaz Amran Anwar.

Nabi Shallallualaihi wassalam bersabda ada tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hatilah terhadap keangkuhan, karena keangkuhan menjadikan iblis yang enggan sujud kepada  Adam AS, dan hati-hatilah kepada loba (tamak), karena ketamakan mengantar Adam memakan (buah) pohon terlarang, dan hati-hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak  Adam (Qobil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati (HR. Ibn ‘Asakir melalui Ibn Mas’ud)

“Jika saat ini masih terjadi pembunuhan akibat dorongan hati seperti itu sudah termasuk amalan jariyah yang buruk dilakukan oleh qobil dan habil,”katanya.

Adapun cara meninimalisisr hasad dengan meminta perlindungan dari Allah, kemudian perbanyak istighfar.

“Niatkan dalam hati, ya Allah aku berlindung padamu dari sifat hasad”tutupnya.

Reporter : Tri Jumartini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button