Mahasiswa KKN Stisiipol Candradimuka Gelar Siminar Pemberdayaan

BritaBrita.com, Palembang, 26 Juli 2025 – Guna mendukung pelestarian budaya dan penguatan ekonomi kreatif lokal, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Kelompok 9 dari STISIPOL Candradimuka Palembang menyelenggarakan seminar bertajuk “Pemberdayaan Sulaman Angkinan melalui Strategi Branding dan Jurnalisme Digital”.
Acara ini dilaksanakan pada Sabtu (26/7) di Aula Kantor Kelurahan Sungai Lais.
Seminar ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para pelaku UMKM kerajinan sulaman angkinan, agar mampu bersaing di era digital melalui pemanfaatan strategi branding serta media digital. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat mahasiswa KKNT yang mengusung pendekatan literasi digital dalam pemberdayaan ekonomi berbasis budaya lokal.
Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa KKNT Kelompok 9 yang diketuai oleh Anton Yusuf. Hadir sebagai narasumber Suhendra, M.I.Kom pakar komunikasi digital dan Dr. Arif Ardiansyah, M.Pd yang dikenal sebagai penggiat literasi digital dan jurnalisme warga. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kelurahan Sungai Lais, yaitu Kasi Trantib Novri Antoni, S.H., serta tokoh masyarakat dan pelaku UMKM setempat, termasuk Apryuna atau Bu Ayu selaku ketua dan penggerak utama komunitas sulam angkinan.
Dalam pemaparannya, Suhendra menguraikan pentingnya strategi branding yang kuat bagi produk lokal agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Ia menekankan penggunaan media sosial sebagai alat promosi yang efektif dan hemat biaya.
Sementara itu, Dr. Arif mengajak masyarakat untuk aktif menjadi citizen journalist warga yang mempromosikan potensi lokal melalui konten digital. Ia menilai bahwa sulaman angkinan memiliki nilai cerita yang khas dan bisa diangkat dalam berbagai bentuk media seperti video pendek, foto naratif, dan tulisan blog.
Antusiasme peserta sangat tinggi. Para pengrajin, tokoh RT/RW, dan warga yang hadir aktif bertanya dan berdiskusi dalam sesi tanya jawab. Bu Minah, salah satu peserta, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang pemasaran online. “Saya jadi tahu kalau promosi itu tidak harus mahal, asal kita paham cara main di media sosial,” ujarnya.
Menurut Kasi Trantib Kelurahan Sungai Lais, Novri Antoni, seminar ini membuka jalan baru bagi pelaku UMKM di daerahnya untuk berkembang. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara rutin dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha.
Bu Ayu, selaku penggerak UMKM sulaman angkinan, mengapresiasi inisiatif mahasiswa. Ia menilai seminar ini memberi semangat baru bagi para pengrajin untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Acara berlangsung sejak pagi hingga menjelang siang, dengan rangkaian kegiatan meliputi sambutan pembuka, pemaparan materi, hingga sesi interaktif. Seluruh kegiatan dipusatkan di Kantor Kelurahan Sungai Lais, Palembang.
Pemberdayaan UMKM lokal, seperti sulaman angkinan, bukan hanya soal peningkatan pendapatan, melainkan juga pelestarian identitas budaya. Melalui pendekatan branding dan jurnalisme digital, potensi lokal diharapkan tidak hanya dikenal secara nasional, tetapi juga berdaya saing di tingkat global.
Anton Yusuf selaku ketua kelompok menyampaikan harapannya, “Kami ingin ini menjadi langkah awal untuk transformasi UMKM lokal menuju era digital. Tidak cukup hanya kreatif, tapi juga harus strategis.”
Dengan berakhirnya seminar ini, diharapkan kolaborasi antara unsur akademisi, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat semakin solid dalam mendukung kemajuan UMKM berbasis kearifan lokal di Sungai Lais dan sekitarnya. ( Hendra )