KALAM

Menolong Sesama, Jalan Mendapat Pertolongan Allah

Oleh: Bangun Lubis

Di dalam kehidupan, manusia tidak pernah bisa hidup sendiri. Ada kalanya kita kuat, ada kalanya kita lemah.

Ada saat kita mampu memberi, ada saat kita sangat membutuhkan uluran tangan. Islam datang membawa pesan agung bahwa membantu saudara seiman bukan hanya amal sosial, melainkan jalan turunnya pertolongan Allah.

Tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa

Allah SWT berfirman:

“Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”(QS. Al-Maidah: 2)

Ayat ini menegaskan dua hal penting: kewajiban tolong-menolong dalam kebaikan, serta larangan bersatu dalam keburukan. Membantu saudara seiman adalah bagian dari kebajikan yang berbuah pahala, sekaligus menjadi sebab turunnya keberkahan hidup.

Allah juga mengingatkan dalam ayat lain:

“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)

Ikatan iman menjadikan seorang Muslim tidak boleh berpaling dari saudaranya. Menolong mereka, baik dalam kesusahan, kesedihan, maupun konflik, adalah tanda keimanan yang hidup.

Hadis Nabi tentang Pertolongan

Rasulullah ﷺ menegaskan dalam sabdanya:

“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dari kesusahan dunia seorang mukmin, maka Allah akan melapangkan darinya satu kesusahan dari kesusahan hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan orang yang kesulitan, maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi (aib) dirinya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.”(HR. Muslim)

Baca Juga  Mega Wisata: Pelayanan Profesional Hingga Detail Barang Bawaan Jamaah Umrah

Hadis ini menjadi dasar utama keyakinan bahwa pertolongan Allah datang seiring kita menolong orang lain. Hubungan antara amal kita dengan balasan Allah bersifat langsung dan nyata.

Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat *“ta’āwanū ‘alal birri wat-taqwā”* (QS. Al-Maidah: 2) mencakup seluruh bentuk amal baik, mulai dari membantu yang miskin, menolong orang yang dizalimi, hingga menegakkan keadilan di masyarakat.

 

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menambahkan, bahwa hadis “Allah menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya” adalah kaidah besar dalam hubungan sosial Islam. Ia menjelaskan bahwa siapa saja yang menolong saudaranya dengan ikhlas karena Allah, maka Allah pasti menolongnya, baik secara langsung maupun dengan cara yang tak disangka-sangka.

Wujud Nyata Pertolongan

Bentuk menolong saudara bukan hanya materi. Ibn Qayyim Al-Jauziyah menyebutkan dalam Madarij As-Salikin, bahwa pertolongan dapat berupa:

Baca Juga  Seluruh Jemaah Haji Indonesia 1446 H Tiba di Tanah Suci, Mulai Bergerak ke Arafah Hari Ini

* Doa yang tulus untuk saudaranya.

* Memberi nasihat dengan hikmah.

* Mendukung dalam kebaikan.

* Membela ketika ia dizalimi.

* Menutupi aibnya, bukan menyebarkannya.

Semua ini adalah bentuk nyata persaudaraan yang menjadi sebab datangnya pertolongan Allah.

Sering kali kita mengira bahwa rezeki datang dari usaha semata. Padahal, pertolongan Allah bisa datang melalui amal sederhana: menolong orang lain. Mungkin dari doa seorang fakir yang kita bantu, Allah membuka jalan rezeki yang tak pernah kita sangka.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruquthni)

Maka, setiap kali kita mampu memberi manfaat, di situlah nilai hidup kita bertambah.

Pertolongan Allah bukan hanya sekadar janji, melainkan kenyataan yang bisa kita rasakan. Kunci mendapatkannya adalah dengan menolong sesama, ikhlas karena Allah.

Seperti pesan Al-Qur’an, hadis Nabi, dan nasihat para ulama, menolong saudara adalah ibadah besar, yang balasannya tidak hanya di dunia, tetapi juga kelak di akhirat.

“Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Semoga kita termasuk orang yang ringan tangan, lapang hati, dan senantiasa mendapat pertolongan Allah dalam setiap langkah kehidupan.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button