Manusia Bisa Berhubungan Dengan Allah

Oleh: Albar Santosa Subari
Manusia Bisa Berhubungan Dengan demikian Allah. Cara paling mudah dan terbaik untuk bisa berhubungan dengan Allah adalah dengan zikir dan shalat, yaitu zikir dan sholat yang berkualitas memahami, menyadari, merasakan dan mengalami m hubungan manusia dengan Allah bisa terjadi dalam bentuk hubungan kausalitas ( sebab akibat), hubungan ketergantungan, hubungan timbal balik ( interaktif), hubungan subtansial, hubungan esensial dan hubungan eksistensial.
Zikir dan shalat bisa menghasilkan segala bentuk hubungan manusia dengan Allah. Dengan zikir dan shalat manusia bisa memahami hubungan kausalitas nya dengan Allah, yaitu bahwa sebelum diciptakan oleh Allah, ia tidak ada dan tiada mempunyai wujud.
Dengan zikir dan shalat, manusia bisa menyadari ketergantungan dengan Allah. Ia bisa menyadari bahwa tanpa kekuatan Allah, ia tidak bisa bergerak sendiri, berpikir sendiri, berjalan sendiri, bekerja sendiri, dan lain lain. Ia juga bisa menyadari bahwa tanpa petunjuk, bimbingan, dan tuntunan Nya, ia tidak bisa menempuh perjalanan menuju Allah, tidak bisa sampai kepada Allah, dan tidak bisa dekat dengan Allah.
Dengan zikir dan shalat manusia bisa merasakan hubungan timbal balik nya dengan Allah. Hubungan timbal balik manusia dengan Allah itu bisa dirasakan manusia ketika ia merasa disuruh berdoa, kemudian dia berdoa, lalu ia merasakan doanya didengar oleh Allah, diperhatikan oleh Allah, dijawab oleh Allah dan dikabulkan oleh Allah. Ia merasa yakin sepenuhnya bahwa Allah Maha Tahu, Maha mendengar, Maha melihat, serta memperhatikan dan mengabulkan doa nya.
Dengan zikir dan doa, manusia bisa mengalami hubungan subtansial, esensial dan eksistensial dengan Allah. Dalam hubungan subtansial dengan Allah, manusia bisa mengalami kemutlakan, keterbatasan dan keesaan Allah, tanpa harus kehilangan individualitasnya sebagai nisbi, yang terbatas dan yang banyak.
Ketika manusia mengalami hubungan subtansial nya dengan Allah, iapun segera memahami ketidak terpisahnya dengan Yang Maha Mutlak dan Yang Tak Terbatas.
Ia pun segera terbangun dan tersadar kan diri dari ilusi keterpisaha nya dengan Allah. Ketika itu ia berada dalam suasana ruhaniah yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, sehingga seperti berada dalam keagungan Allah dengan segala kekuasaan Nya.
Dalam hubungan essential nya dengan Allah, manusia bisa mengalami transedensi Allah. Ketika itu ia menjadi paham bahwa Allah itu bukan alam semesta. Allah itu bukan manusia, dan Allah tidak akan mungkin berubah menjadi yang selain Allah.
Demikian juga sebaliknya, yang selain Allah apa pun bentuknya tidak akan bisa menjadi Allah. Kebenaran kenyataan yang demikian itu menjadi riil, dialami, dan tidak seorangpun bisa mengingkari, setelah ia mengalami nya sendiri.
Pengalaman hubungan essential dengan Allah itu bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Pengalaman yang demikian termasuk pengalaman yang paling mudah bisa dialami oleh semua orang, walaupun pada umumnya kebanyakan orang yang mengalami tidak menyadari nya. Andaikan seseorang mengetahui manfaat dan kegunaan pengalaman yang demikian, maka dengan sendirinya, pasti tidak seorangpun yang tidak menginginkan hubungan essential dengan Allah. Karena, hanya dalam hubungan essential nya dengan Allah lah seseorang bisa menemukan jati diri nya dalam derajat nya yang tertinggi sebagai hamba Allah.
Adapun pengalaman hubungan eksensial manusia dengan Allah bisa terjadi ketika ia telah bisa mengalami imanensi dan kehadiran Allah dalam realitas yang sebenarnya.ketika itu ia mengalami kenyataan bahwa segalanya berada dalam pengetahuan Allah, segala nya bergerak dengan kekuatan Allah, dan segalanya berada dalam kekuasaan Allah. Dalam pengalaman yang demikian, seseorang bisa mengalami sendiri betapa indah, dahsyat dan mengagumkan bisa berada dalam ayunan dan alunan qudrah, iradah dan ilmu Allah. Dengan demikian jelaslah bahwa manusia bisa berhubungan dengan Allah tanpa harus meninggalkan statusnya sebagai hamba Allah yang tetap harus bekerja, menunaikan kewajibannya dan beraktifitas dalam kehidupan praktis nya sebagai mana biasanya. Yang berbeda halnya lah keadaan ruhaniah nya yang selalu berada dalam ayunan dan alunan kekuasaan Allah, yang berupa petunjuk, bimbingan, tuntutan, pertolongan dan perlindungan Nya. Semoga kita selalu berada dalam karunia Allah yang terus menerus melimpah ruah tanpa batas. Aamiin Ya Rabbal Alamin.