KALAM

Akhlak: Mahkota Seorang Mukmin dan Jalan Menuju Surga

Pentingnya Akhlak Mulia dalam Islam

Oleh: Bangun Lubis

AKHLAK merupakan inti ajaran Islam. Ia bukan sekadar pelengkap, tetapi ruh dari setiap ibadah dan pondasi dari kehidupan bermasyarakat.

Dalam pandangan Islam, kemuliaan seseorang tidak hanya diukur dari banyaknya ibadah yang dilakukan, tetapi dari akhlak yang ia tunjukkan kepada Allah, sesama manusia, bahkan kepada makhluk lain.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”(HR. Ahmad)

Hadis ini menjadi bukti bahwa salah satu misi utama diutusnya Nabi Muhammad ﷺ adalah membimbing umat manusia menuju akhlak yang luhur.

Akhlak sebagai Cerminan Keimanan

Keimanan bukan hanya perkara ucapan atau ritual ibadah. Keimanan sejati akan memancar melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Orang yang benar imannya akan jujur, amanah, sabar, dan adil dalam tindakannya.

Allah ﷻ berfirman: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kamu.”(QS. Al-Hujurat: 13)*

Takwa yang dimaksud bukan hanya rasa takut kepada Allah, tetapi juga komitmen menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, termasuk dalam berinteraksi dengan sesama.

Akhlak sebagai Buah dari Ibadah

Baca Juga  Hak-Hak Wanita dalam Islam yang Sering Disalahpahami

Setiap ibadah yang diperintahkan dalam Islam bertujuan membentuk pribadi berakhlak mulia. Shalat, misalnya, bukan hanya gerakan fisik, melainkan benteng dari perbuatan keji dan mungkar.

 

Allah ﷻ berfirman:*”Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.”(QS. Al-Ankabut: 45)

Jika seseorang rajin shalat namun masih gemar berbohong, memfitnah, atau menyakiti orang lain, maka hakikat shalat itu belum ia rasakan sepenuhnya.

Akhlak sebagai Bekal di Hari Akhir

Di hari kiamat kelak, amal manusia akan ditimbang. Di antara amal yang paling berat dalam timbangan adalah akhlak yang baik.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang baik.”(HR. Abu Dawud)

Akhlak mulia bisa mengantarkan seseorang ke surga, bahkan menyamai derajat orang yang rajin puasa dan shalat malam.

Akhlak Membawa Rahmat bagi Alam

Akhlak mulia tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga menciptakan suasana damai di masyarakat. Kejujuran, amanah, saling menghormati, dan saling membantu adalah pondasi terciptanya masyarakat yang makmur dan harmonis.

Allah ﷻ memuji Nabi Muhammad ﷺ: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.”(QS. Al-Qalam: 4)

Baca Juga  Ridha pada Ketentuan Allah — Kunci Ketenangan Hati Seorang Mukmin

Dengan akhlak itulah beliau menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Cara Menumbuhkan Akhlak Mulia

Akhlak tidak hanya bawaan lahir, tetapi bisa dibentuk dan diasah. Di antara cara menumbuhkan akhlak mulia adalah:

1. **Meneladani Rasulullah ﷺ** — Membaca sirah dan hadis tentang akhlak beliau.

2. **Memperkuat iman** — Karena iman yang kokoh melahirkan akhlak yang kokoh pula.

3. **Bersahabat dengan orang saleh** — Lingkungan yang baik akan memengaruhi karakter.

4. **Bermuhasabah** — Mengoreksi diri setiap hari.

5. **Berdoa** — Memohon kepada Allah agar diberikan hati yang lembut dan perilaku terjaga.

Akhlak mulia adalah mahkota seorang mukmin. Ia memperindah ibadah, mempererat persaudaraan, dan menjadi cahaya dalam kehidupan. Dalam dunia yang penuh fitnah dan perpecahan, akhlak mulia adalah pelita yang menuntun manusia menuju ridha Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:”Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.”(HR. Tirmidzi)

Maka, marilah kita hiasi diri dengan akhlak mulia, demi kemuliaan di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button