HAJI DAN UMROH

Hati-Hati! Jamaah Haji 2026 Bisa Dipulangkan dari Bandara Saudi Jika Tak Lolos Pemeriksaan Kesehatan

Oleh: Salamah Syahabuddin

 

BritaBrita.com, JAKARTA— Bayangkan momen penuh haru ketika jamaah haji tiba di Bandara Madinah atau Jeddah. Setelah bertahun-tahun menabung dan menanti, langkah pertama di Tanah Suci biasanya disambut dengan air mata syukur. Namun mulai musim haji 2026, momen sakral itu bisa berubah menjadi awal kepulangan jika jamaah tidak memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.

Peringatan ini disampaikan Menteri Haji dan Umrah Mochammad Irfan Yusuf Ia mengingatkan, Arab Saudi akan semakin memperketat pengawasan kesehatan jamaah haji sejak mendarat di bandara. Pemeriksaan kesehatan tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pengirim, tapi juga akan dilakukan oleh petugas Saudi secara acak dan menyeluruh.

 

> “Saya pesan kepada jamaah, tolong jaga kesehatan. Tahun ini, *istitha’ah* kesehatan akan kita kembalikan ke standar semula sesuai permintaan Pemerintah Saudi. Mereka menginginkan jamaah yang datang benar-benar sehat dan siap beribadah,” ujar Gus Irfan saat menghadiri The 7th International Hajj Fund Forum di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Menurut Gus Irfan, Pemerintah Saudi merasa kurang puas terhadap kondisi kesehatan sebagian jamaah Indonesia pada musim haji 2025.

Karena itu, mereka akan melakukan pemeriksaan ketat di terminal kedatangan bandara Madinah dan Jeddah. Jika jamaah dinyatakan tidak layak beribadah secara fisik, maka otoritas Saudi berhak memulangkan mereka langsung ke Indonesia.

> “Pemeriksaan dilakukan secara acak. Kalau ada jamaah yang tidak memenuhi syarat kesehatan, maka akan dikembalikan. Pemerintah Saudi sudah sangat tegas soal ini,” jelasnya.

Langkah Arab Saudi memperketat aturan ini merupakan bagian dari upaya mereka menjaga kualitas penyelenggaraan haji. Dalam beberapa tahun terakhir, Kerajaan Saudi telah memperbaiki sistem kesehatan haji, memperluas fasilitas rumah sakit, dan memperketat pengawasan terhadap jamaah yang berisiko tinggi, terutama yang lanjut usia atau memiliki penyakit bawaan.

Pemeriksaan kesehatan akan difokuskan pada beberapa hal penting, seperti:

* Kondisi jantung dan paru-paru**

* Tekanan darah dan diabetes**

Baca Juga  Final: Dua Syarikah Resmi Layani Jamaah Haji Indonesia 1447 H/2026 M

* Kemampuan mobilitas jamaah**

* Penyakit menular

 

Selain itu, Arab Saudi juga menerapkan aturan baru yang mewajibkan jamaah berusia lanjut atau yang memiliki komorbid untuk membawa catatan medis lengkap dan surat keterangan sehat internasional.

Kementerian Haji dan Umrah Indonesia akan menyesuaikan prosedur seleksi *istitha’ah* kesehatan dari dalam negeri agar lebih ketat. Jamaah yang tidak memenuhi standar kesehatan akan lebih baik ditunda keberangkatannya daripada dipulangkan saat tiba di Tanah Suci.

> “Lebih baik tidak diberangkatkan daripada sudah sampai Arab Saudi lalu dipulangkan. Itu bukan hanya merugikan jamaah, tetapi juga menyakitkan secara batin,” tegas Gus Irfan.

Pemerintah mengimbau masyarakat calon jamaah haji 2026 untuk:

* Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sejak dini,

* Menjaga pola makan dan aktivitas fisik,

* Menjalani pengobatan secara teratur bagi yang memiliki riwayat penyakit,

* Serta mengikuti semua ketentuan medis yang ditetapkan.

Dengan kondisi kesehatan yang prima, jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan khusyuk, nyaman, dan sesuai harapan.

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button