KALAM

Sabda Rasulullah: Berdakwahlah Walau Satu Ayat

 

Oleh: Albar Santosa Subari – Pegiat Literasi dan Syiar Agama Islam

Berdakwah bukan hanya tugas para ulama dan ustaz. Setiap muslim, sekecil apa pun ilmu yang dimiliki, memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kebaikan. Karena dakwah bukan tentang seberapa tinggi ilmu kita, tetapi tentang kesungguhan hati dalam menyampaikan petunjuk Allah kepada sesama.

Rasulullah SAW bersabda:

Sampaikanlah dariku walau satu ayat.” (HR. Muhammad al-Bukhari)

Ayat ini menjadi dasar bahwa setiap muslim dapat dan wajib menyampaikan kebaikan, meski hanya sedikit. Jika seseorang baru memahami satu ayat, maka sampaikanlah satu ayat itu. Jika hanya mendengar kebaikan dari khotbah Jumat, pengajian, atau radio, maka ceritakanlah kembali kepada keluarga, tetangga, dan sahabat. Dakwah tidak selalu harus di atas mimbar. Ia bisa dimulai dari obrolan sederhana yang menyentuh hati.

Saya Belum Pantas Berdakwah” — Sebuah Alasan yang Perlu Dikaji Ulang

Sering kali muncul alasan: “Aku tidak bisa berdakwah karena pengetahuanku masih sedikit.”

Jawabannya sederhana: tidak perlu menunggu menjadi ahli agama untuk berdakwah. Ilmu bisa terus ditambah sambil jalan, dan kemampuan menyampaikan pun akan tumbuh seiring bertambahnya amal dan pengalaman. Ingatlah, hidayah Allah sering turun lewat langkah-langkah kecil yang tulus.

Baca Juga  Peliharalah Etika dan Adabmu — Cermin Iman yang Sebenarnya

Allah SWT berfirman: *“Mengapa kamu menyuruh orang lain mengerjakan kebaikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri?” (QS. Al-Baqarah: 44)

Ayat ini bukan melarang kita berdakwah, tetapi mengingatkan agar kita tidak melupakan diri sendiri. Dakwah menjadi tidak bernilai jika seseorang menyuruh kebaikan sementara dirinya sama sekali tidak melakukannya. Namun jika kita berusaha memperbaiki diri sambil menyampaikan kebaikan, itulah jalan yang benar.

Dosa Bukan Penghalang untuk Berdakwah

Jangan jadikan dosa masa lalu sebagai penghalang untuk berdakwah. Setiap manusia pasti pernah salah. Yang membedakan hanyalah siapa yang mau bertobat dan memperbaiki diri. Nabi Muhammad SAW — manusia yang telah dijamin surga — saja **beristighfar tidak kurang dari 100 kali sehari**. Maka, siapa pun kita, jangan menunda untuk menyebarkan kebaikan.

Perubahan Dimulai dari Diri Sendiri

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”(QS. Ar-Ra’d: 11)

Baca Juga  Akhlak: Mahkota Seorang Mukmin dan Jalan Menuju Surga

Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Begitu pula dakwah. Lihatlah bagaimana dakwah Nabi Muhammad SAW dimulai. Beliau berdakwah seorang diri.

Lalu mengajak Abu Bakar ash-Shiddiq. Dari satu orang menjadi tujuh. Dari tujuh menjadi tujuh puluh. Dari tujuh puluh menjadi ribuan, dan akhirnya seluruh penduduk Mekkah dan Madinah menerima Islam.

Semua berawal dari satu langkah dakwah.

Jangan Menunggu Sempurna

Jangan pernah berkata, *“Aku akan berdakwah jika imanku sudah sempurna.”*

Iman tidak akan pernah sempurna tanpa perjuangan. Berdakwahlah dengan **apa adanya**, sesuai kemampuan. Karena menyebarkan Islam adalah **tanggung jawab kita bersama**.

Hari ini, lebih dari satu miliar penduduk dunia telah beridentitas muslim. Dakwah Rasulullah SAW yang dimulai dari satu ayat telah menyebar ke seluruh penjuru bumi. Maka, kini saatnya kita mengambil peran, sekecil apa pun.

  • Mulailah dari diri sendiri.
  • Sampaikan pada keluarga.
  • Sebarkan pada sahabat.

Dan biarkan Allah yang menumbuhkan keberkahannya.

🕊️ *“Setiap langkah kecil dalam dakwah akan menjadi cahaya yang menerangi dunia.”*

Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai bagian dari penyebar cahaya itu.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button