EKONOMI

Pengembangan UMKM di Kampung Sulam Angkinan: Kolaborasi DPR RI dan Sekda Kota Palembang Dukung Pelestarian Budaya Lokal

BritaBrita.com, Palembang, 21 Juli 2025 — Upaya melestarikan budaya lokal sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan terus digencarkan di Kota Palembang.

Pada Sabtu (19/7), Kelompok 9 KKNT Stisipol Candradimuka turut ambil bagian dalam kegiatan pengembangan UMKM yang berlangsung di Kampung Sulam Angkinan (Sunan), Kelurahan Sungai Lais, Kecamatan Kalidoni.

Bentuk Dukungan untuk UMKM Berbasis Budaya

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat lokal, khususnya melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis budaya.

Fokus utama program ini tertuju pada potensi lokal berupa Sulam Angkinan — produk unggulan khas Palembang yang sarat nilai tradisi dan identitas daerah.

Kolaborasi Pemangku Kepentingan

Acara ini diinisiasi oleh Hj. Kartika Sandra Desi, S.H., M.M., Anggota DPR RI Dapil Palembang, berkolaborasi dengan Hj. Ida Royani, S.Sos., istri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang. Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendorong penguatan ekonomi kreatif yang berakar pada kearifan lokal.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dari Kelompok 9 KKNT Stisipol Candradimuka, yang berperan aktif mendampingi masyarakat sebagai bagian dari implementasi program pengabdian kepada masyarakat.

Lokasi Penuh Makna Budaya

Dipilihnya Kampung Sulam Angkinan sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Wilayah ini dikenal memiliki komunitas pengrajin aktif dan semangat kolektif dalam mempertahankan warisan leluhur.

Potensi budaya yang kuat menjadi modal sosial yang sangat mendukung pengembangan UMKM berbasis tradisi.

Pentingnya Pelestarian Budaya dalam Ekonomi Digital

Pengembangan UMKM seperti Sulam Angkinan tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, namun juga berperan strategis dalam menjaga identitas budaya daerah di tengah arus modernisasi.

Dalam era digital seperti sekarang, pelestarian budaya lokal memerlukan pendekatan inovatif agar tetap relevan dan menarik minat generasi muda. Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa KKNT menjadi nilai tambah tersendiri dalam aspek pendokumentasian, sosialisasi digital branding, serta edukasi inovasi produk tradisional.

Baca Juga  Bank Dunia: 60,3% Penduduk Indonesia Masih Miskin

Semangat Kolaboratif dan Harapan ke Depan

Kegiatan berlangsung dengan semangat gotong royong. Para pelaku UMKM mendapatkan pembinaan terkait pengembangan usaha, strategi pemasaran, serta dukungan moril dari pemangku kepentingan. Di sisi lain, mahasiswa berperan sebagai jembatan antara akademik dan masyarakat — menyelaraskan ilmu pengetahuan dengan tantangan sosial nyata.

“Sulam Angkinan bukan hanya soal kain dan jarum, tapi simbol kekayaan budaya yang harus terus dijaga. Dukungan dari DPR RI dan Sekda Palembang menjadi angin segar bagi UMKM lokal,” ujar salah satu peserta pelatihan.

 Ajak Semua Pihak untuk Bergerak

Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk berperan serta dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Karena menjaga warisan budaya adalah tanggung jawab bersama.

Mari bersama menjaga warisan budaya dan mendukung UMKM lokal untuk Indonesia yang lebih berdaya.

Jurnalis: Hendra Zakaria

Editor: Bangun Lubis

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button