Aksi Turun Ke Jalan, Ribuan Massa Padati Kawasan DPRD Sumsel

BritaBrita.com, PALEMBANG – Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Palembang memadati kawasan Gedung DPRD Sumatera Selatan sejak Senin pagi hingga siang hari. Gelombang massa datang bergantian, membuat suasana di sekitar gedung dewan berubah menjadi lautan manusia yang penuh semangat menyuarakan aspirasi.
Sejak pukul 08.00 WIB, kelompok mahasiswa mulai berkumpul di Simpang Lima DPRD. Mereka membentuk barisan dan menggelar orasi di tengah jalan. Perlahan, jumlah peserta bertambah dari ratusan menjadi ribuan. Massa bergerak dari berbagai arah, membawa spanduk, poster, hingga perlengkapan logistik sederhana untuk bertahan di tengah aksi.
Semakin Memadati Kawasan DPRD
Menjelang siang, kawasan depan DPRD Sumsel semakin padat. Mahasiswa dari Universitas Sriwijaya, UIN Raden Fatah, Universitas PGRI Palembang, Universitas Muhammadiyah Palembang, dan sejumlah kampus lain bergabung. Suasana menjadi riuh oleh teriakan yel-yel dan orasi yang disampaikan secara bergantian.
Selain mahasiswa, kelompok buruh dan elemen masyarakat juga terlihat bergabung, menambah panjang barisan aksi. Gerakan ini menjadi salah satu aksi massa terbesar yang pernah terjadi di Palembang dalam beberapa tahun terakhir.
Rekayasa Lalu Linta
Melihat besarnya konsentrasi massa, aparat kepolisian menutup akses jalan menuju kawasan DPRD Sumsel dan Mapolda. Jalan Kapten A. Rivai, Jalan Gubernur Bastari, hingga akses dari Jalan Ade Irma Suryani dialihkan ke jalur lain. Pengendara diarahkan menuju Demang Lebar Daun, Basuki Rahmat, dan Radial. Meski begitu, kemacetan panjang tetap tak terhindarkan karena banyaknya kendaraan yang menumpuk di ruas alternatif.
Tuntutan Massa
Aksi ini tidak berdiri sendiri. Sepanjang hari, demonstrasi berlangsung dalam beberapa gelombang dari berbagai kelompok mahasiswa. Setiap kelompok membawa isu yang hampir sama: penegakan hukum, penolakan terhadap kebijakan tertentu, hingga desakan agar pemerintah dan DPR benar-benar mendengar suara rakyat.
Suasana Tertib Namun Tegang
Hingga siang, aksi berlangsung dengan tertib. Massa memilih duduk bersama di jalan, mendengarkan orasi dari perwakilan mahasiswa. Aparat keamanan berjaga ketat di sekitar gedung dewan, mengantisipasi kemungkinan bentrokan atau kericuhan. Persiapan logistik mahasiswa seperti air minum dan pelindung sederhana menunjukkan bahwa mereka siap bertahan lebih lama di lokasi.
Hari ini, Palembang menyaksikan sebuah momentum besar: ribuan mahasiswa bersatu dalam satu barisan di depan gedung wakil rakyat. Suara mereka menggema, lalu lintas lumpuh, dan kota seolah berhenti sejenak untuk memperhatikan. Aksi ini memperlihatkan bahwa semangat kritis generasi muda masih hidup, dan suara kolektif mereka mampu menggetarkan jantung ibu kota provinsi.
Editor: Bangun Lubis



