Kontras Hidup Dwi Hartono: Motivator Dermawan yang Kini Jadi Tersangka Otak Pembunuhan

BritaBrita.com, Bandung — Kehidupan Dwi Hartono (39) bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, ia dikenal publik sebagai pengusaha sukses, motivator, dan dermawan yang mendirikan yayasan pendidikan serta aktif berbagi beasiswa.
Namun di sisi lain, namanya kini tercatat dalam sejarah kelam sebagai salah satu aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang bank di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta (37).
Polisi menetapkan Dwi bersama tiga orang lain sebagai otak di balik aksi sadis yang menewaskan Ilham. Penangkapannya pada Sabtu malam (23/8/2025) di Solo mengejutkan banyak pihak, terutama warga kampung halamannya di Rimbo Bujang, Jambi.
Dari Helikopter ke Balik Jeruji
Di mata warga desa, Dwi adalah sosok dermawan. Ia kerap pulang kampung membawa bantuan, bahkan pernah hadir dengan helikopter—simbol kesuksesan yang jarang terlihat di daerah itu.
“Yang kami kenal, orangnya suka menolong. Setiap ada kegiatan, dia membantu,” ujar Jay Saragih, warga setempat dikutip Detik.com
Namun kini, kemewahan dan citra kedermawanan itu berbanding terbalik dengan nasib yang harus ia jalani: berhadapan dengan jerat hukum kasus pembunuhan berencana.
Pengusaha dan Influencer
Sebagai pengusaha, Dwi mendirikan sejumlah perusahaan mulai dari bimbel online, marketplace, hingga bisnis properti. Ia juga membangun citra diri lewat kanal YouTube Klan Hartono dengan ratusan ribu pengikut, menampilkan konten motivasi, investasi, dan gaya hidup mewah.
Reputasi sebagai motivator sukses itu semakin kontras setelah publik mengetahui perannya dalam kejahatan keji.
Kasus yang Mengguncang
Kasus ini bermula dari penculikan Ilham Pradipta di Ciracas, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025. Esok harinya, Ilham ditemukan tewas di Bekasi dengan kondisi mengenaskan.
Detik.com memberitakan, Polisi meneyebut bahwa Dwi Hartono merupakan salah satu dari empat otak intelektual aksi tersebut. “DH adalah salah satu aktor intelektual penculikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Antara Dermawan dan Kriminal
Bagi sebagian orang, sulit mempercayai bahwa sosok yang pernah mendirikan yayasan pendidikan, memberi beasiswa korban kekerasan, hingga menggelar pengajian akbar, kini terjerat kasus kriminal berat.
Kontras inilah yang membuat nama Dwi Hartono bukan hanya jadi perbincangan hukum, tetapi juga menjadi cermin bagaimana wajah publik seseorang bisa sangat berbeda dari kenyataan yang terungkap di balik layar.
Editor: Bangun Lubis



