KALAM

Ki Mal An Abdullah Empat Kali Disholatkan Sebelum Dimakamkan di Tanah Meranjat

Drs KH Mal An Abdullah, MHI, Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Sumsel, dimakamkan di Tanah Meranjat, kampung halamannya di Kabupaten Ogan Ilir, Jumat 30 Mei 2025 sekitar jam 10.00 WIB.

Namun sebelum jenazahnya dimasukkan ke liang lahat, Kiai Mal An Abdullah sempat empat kali disholatkan, yang setiap sholat diikuti ratusan jemaah.

Pertama kali sekitar pukul 07.30 pagi, jenazah Ki Mal An disholatkan di masjid dekat kediamannya di kawasan Kebun Bunga Palembang. Sebelumnya dilaksanakan upacara pelepasan yang dipimpin Dr H Syafitri Irwan, Kakanwil Kemenag Sumsel.

Selanjutnya jenazah Ki Mal An dibawa ke Masjid Agung Palembang, untuk kembali disholatkan. Dari masjid Agung Palembang, jenazah Ki Mal An dibawah ke kampung halamannya, Desa Meranjat Ilir. Sesaat disemayamkan di rumah tempat dia dibesarkan, dan sebagian pelayat juga ada yang menyolatkan.

Selanjutnya disholatkan di Masjid Taqwa Desa Meranjat Ilir, tak jauh dari lokasi pemakaman.

Ratusan pelayat ikut mengantar KH Mal An Abdullah ke pemakaman keluarga di Desa Meranjat II. Diantaranya terlihat KH Mudrik Qori, Ketua Harian LPTQ Sumsel. Kemudian KH Hendra Zainudin, Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel. Lalu KH Rosidin Hasan, Rois Syuriah PCNU Kota Palembang. H Najib Asmani, Ketua Pertimbangan Beroyot Urang Diri Meranjat (Beruma). Sejumlah ulama NU di antaranya KH Mardi Abdullah, Achmad Syaifuddin Zuber, dan KH M Zaini, mantan Ketua PTA Palembang. Juga ada Kasubag TU Kantor Kemenag OI, Periyanto, Camat Indralaya Selatan, Haris Munandar, serta mantan Ketua DPRD OI, H Iklim Cahya dan H Endang PU Ishak.

Baca Juga  Istighosah Bersama di Desa Purwodadi: Ketika Cinta Dermawan Menghidupkan Dakwah

Semasa hidupnya Ki Mal An Abdullah, juga menjabat Ketua Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB) Sumsel. Ki Mal An meninggal dunia pada hari Kamis 29 Mei 2025 pukul 12.18 WIB.

Mantan Kakanwil Kemenag Sumsel dan Dekan Fakultas Syari’ah UIN Raden Fatah Palembang ini, menurut Istrinya Hj Hasnawati, meninggal di Ruang ICU RS Siti Fatimah, sekitar pukul 12.18 WIB, hari Kamis 29 Mei 2025.
“Mohon dima’afkan atas kesalahan Almarhum semasa hidupnya,” harap Nyai Hasna.

Dari RS Siti Fatimah, jenazah almarhum Mal An Abdullah dibawa ke Rumah duka di Jalan Kebun Bunga, Lorong Cempaka Putih, No.1759 A Kelurahan Kebun Bunga
Kecamatan Sukarami Palembang.

Di rumah duka banyak sekali keluarga, sahabat, dan kolega yang melayat. Antara lain terlihat Gubernur Sumsel, H Herman Deru, yang didampingi Sekda Sumsel, H Edward Candra, sertaa Plt Asisten I Bidang Pemkesra, Dr H Sunarto. Juga terlihat Walikota Palembang, Drs H Ratu Dewa, Kakanwil Kemenag Sumsel, Dr H Syafitri Irwan, Kepala BDK Palembang, Dr H Saifuddin Latif, mantan Rektor UIN Raden Fatah, Prof Aflatun Mukhtar, Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel, KH Hendra Zainuddin, serta para ulama dan tokoh masyarakat lainnya.

Baca Juga  Ki Mudrik Qori Minta Calon Peserta STQHN Disiplin dan Ikhlas

Almarhum Ki Mal An Abdullah dimakamkan Jum’at 30 Mei 2025 di Desa Meranjat Ilir, Ogan Ilir, kampung halamannya.

Semasa hidupnya almarhum Mal An Abdullah, aktif sebagai dosen/pengajar 🔛 UIN Raden Fatah hingga pensiun. Juga aktif di PWNU Sumsel, pernah menjadi ketua Tanfidziyah dan hingga akhir hayatnya masih tercatat sebagai Ketua Rois Syuriah PWNU Sumsel.
Selain itu KH Mal An Abdullah adalah penasihat organisasi Beruma (Beroyot Urang Diri Meranjat). Ketua Umum Beruma, Drs H Iklim Cahya, MM, merasa sangat kehilangan, karena almarhum rajin menghadiri kegiatan Beruma. Mewakili Pengurus Beruma, Iklim Cahya mendoakan, semoga almarhum ditempatkan di Surga terbaik.

Mal An Abdullah pernah menulis sejumlah buku. Selain biografi dirinya, ia juga menulis buku ulama Palembang Syaikh Abdus Somad Al-Palimbani, yang meninggal di Malaysia. Beberapa kali Ki Mal An Abdullah pernah ziarah ke makam Syaikh Abdus Somad tersebut.

Kiai Mal An meninggal dengan nama harum, dalam usia 77 tahun. Meninggalkan satu istri, 4 anak, dan sejumlah cucu. Hingga akhir hayatnya ia terus berdakwah, ikut seminar dan pengajian. (ica)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button