Menguak Prestasi Sumsel di Ajang MTQ/STQH Nasional Periode 2021 – 2025

KAMIS sore, 9 Oktober 2025, kafilah Sumsel “terbang” ke Kendari Sulawesi Tenggara, untuk mengikuti Seleksi Tilawatil Al-Quran dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional XXVIII Tahun 2025.

Pada STQHN di Sultra ini, kafilah Sumsel memiliki amanah besar, yakni mempertahankan prestasi tiga besar nasional yang dicapai pada STQHN XXVII Jambi tahun 2023. Prestasi tiga besar nasional ini juga mencatatkan Sumsel sebagai provinsi terbaik di luar Jawa untuk ajang STQH Nasional. Dan prestasi ini pertama kali diraih Sumsel selama mengikuti ajang STQH Nasional.
Sebelumnya di ajang STQH Nasional, prestasi terbaik Sumsel hanya pernah masuk 8 besar. Bahkan di ajang yang lebih bergengsi, MTQ Nasional, Sumsel sempat tenggelam selama 16 tahun nir-prestasi. Karena itu ketika kepengurusan LPTQ Sumsel periode 2021 – 2025 yang diketuai Drs KH Mudrik Qori, MA dilantik pada bulan Desember 2021, Gubernur H Herman Deru sangat berharap “kabinet” Ki Mudrik Qori dapat mengangkat kembali prestasi Sumsel di ajang nasional, minimal kembali masuk 10 besar nasional. Mengingat ketika pengumuman pemenang MTQ/STQH, hanya provinsi yang masuk 10 besar yang diumumkan /disebut.
Alhamdulillah amanah tersebut dapat dijawab dengan jitu. Pada MTQ Nasional XXIX tahun 2022 di Kalimantan Selatan, Sumsel menempati 8 besar, melebihi target yang diamanahkan Gubernur Herman Deru.
Bahkan prestasi tersebut kembali meningkat pada ajang MTQ Nasional XXX tahun 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur. Sumsel melompat naik ke posisi lima besar Nasional. Prestasi tersebut kembali menempatkan Sumsel terbaik di luar Jawa, dibawah tuan rumah Kaltim. Posisi 5 besar Nasional tersebut, sudah lama tak mampu diraih kafilah Sumsel, sejak menjadi tuan rumah MTQ Nasional tahun 1975. Kala itu Sumsel meraih juara umum.
Mengapa prestasi Sumsel kembali bersinar? Hal tersebut tentu tidak terlepas berkat kerja keras dan kerjasama yang baik dari tiga pilar ; LPTQ, Pemprov Sumsel (Biro Kesra) , dan Kanwil Kemenag Sumsel. Juga berkat dukungan dari berbagai pihak terutama dari DPRD Sumsel serta Pemkab/Pemkot se Sumsel.
TRANSPARANSI PENILAIAN.
Selain itu berkat transparansi dan objektivitas penilaian yang dilakukan pada ajang MTQ dan STQH tingkat provinsi. Sistem digitalisasi yang diterapkan saat lomba, yakni penggunaan live scoring dengan interval nilai ketat, berperan besar dalam menjaring pemenang yang mampu bersaing di tingkat nasional. Ditambah lagi adanya TC Seleksi dan menerapkan persaingan antar calon peserta, sehingga mereka terus menjaga daya saing, hingga menjelang registrasi ajang MTQ/STQH Nasional.
Selain itu tentu berkat pembinaan melalui TC yang melibatkan pelatih tingkat nasional, sehingga calon peserta mengetahui trend dan kecenderungan yang diinginkan para hakim nasional. Tapi disadari pembinaan tersebut masih dirasa kurang, apalagi kalau melihat dana pembinaan dari sejumlah provinsi pesaing seperti Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Riau, Kepri, Banten, dan Jawa Tengah, porsi dana mereka berlipat-lipat dari Sumsel. Bila dana Sumsel menyamai provinsi langganan lima besar seperti Jatim, DKI, dan Jabar, bukan tidak mungkin Sumsel juga bisa meraih juara umum.
Tapi tidak perlu secara drastis menaikkan anggaran, dan tidak perlu juga sama dengan DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Karena memang APBD mereka cukup jauh di atas Sumsel. Anggaran untuk LPTQ Sumsel cukup setara dengan Sumut, Riau, Banten, dan Kaltim, karena APBD masih seimbang. Kendati demikian untuk urusan prestasi tidak boleh kalah dengan mereka. Prestasi Sumsel harus mampu bersaing dengan provinsi langganan lima besar yakni DKI Jakarta, Jatim, Jabar, dan Kaltim.
Hal tersebut bisa saja terjadi, kalau pola kepemimpinan LPTQ Sumsel masih seperti yang diterapkan oleh KH Mudrik Qori, Ketua Harian LPTQ Sumsel saat ini. Juga kerjasama tiga pilar harus semakin kokoh, dengan persepsi yang sama untuk memajukan SDM Ahlul Quran.
Beginilah fakta prestasi yang terjadi selama kepengurusan LPTQ Sumsel periode 2021 – 2025. Setidaknya selama tiga kali mengikuti MTQ dan STQH. Kini tinggal menunggu hasil STQH Nasional XXVIII di Sulawesi Tenggara ini. Tapi apapun prestasi yang dicapai pada STQH XXVIII ini, tetap tidak menghilangkan catatan, bahwa Kepengurusan LPTQ Sumsel periode 2021 – 2025 telah menorehkan sejarah membawa Sumsel kembali diperhitungkan pada ajang MTQ dan STQH Nasional. (ica)



