LIFESTYLE

Palembang, Kota Wisata Kuliner: Cita Rasa Tradisi yang Tetap Lestari di Tengah Modernitas

Penulis: Bangun Lubis

Palembang bukan sekadar kota tua di tepian Sungai Musi, melainkan surga bagi para penikmat kuliner Nusantara. Di kota ini, tradisi dan inovasi berpadu dengan indah dalam setiap sajian yang terhidang di meja makan.

 

Wisatawan yang datang ke Kota Palembang bukan hanya disuguhi panorama sungai dan jembatan legendaris, tetapi juga kelezatan kuliner yang telah menjadi identitas masyarakatnya sejak ratusan tahun lalu.

Salah satu keunikan kuliner Palembang adalah kemampuannya beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati diri. Makanan tradisional yang diwariskan turun-temurun dimodifikasi menjadi hidangan modern yang lebih praktis dan menarik, namun tetap mengedepankan bahan alami dan cita rasa asli.

Pempek, Ikon yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Tak ada kuliner yang lebih identik dengan Palembang selain Pempek. Makanan berbahan dasar ikan dan sagu ini menjadi “duta besar” kuliner kota. Pempek kini tidak hanya ditemukan di warung-warung pinggir jalan atau rumah makan tradisional, tetapi juga disajikan dengan tampilan elegan di restoran modern dan kafe kekinian.

Bentuk dan cara penyajiannya boleh berubah — misalnya dalam bentuk pempek mini, pempek panggang topping mozarella, atau pempek dengan sambal khas — tetapi adonan dasarnya tetap sama: ikan segar, sagu pilihan, dan cuka atau kuah cuko yang khas. Tidak ada bahan pengawet kimia yang digunakan, karena masyarakat Palembang percaya bahwa kelezatan sejati berasal dari kesegaran bahan alami.

Baca Juga  Rahasia Menu Sehat untuk Usia Lanjut: Sederhana, Murah, dan Menyelamatkan

Ikan Pindang, Sajian Hangat Penuh Cerita

Selain pempek, Pindang patin adalah sajian yang wajib dicicipi. Makanan ini merupakan warisan kuliner dari masa kerajaan Sriwijaya. Kuahnya yang bening, asam pedas, dan segar, berpadu dengan daging ikan patin yang lembut.

Kini, banyak restoran di Palembang menyajikan pindang dengan sentuhan modern, seperti penyajian dalam hotpot atau mangkuk estetik ala restoran urban. Meski tampilannya lebih trendi, rempah-rempahnya tetap asli: serai, asam jawa, cabai, dan bumbu lokal yang diolah tanpa tambahan bahan kimia.

“Kekuatan kuliner Palembang ada pada kesetiaannya pada cita rasa alami. Inovasi boleh dilakukan, tapi bahan dan bumbu dasar jangan pernah diganti,” ujar Dr. Andi Wijaya, pakar gastronomi dari Universitas Sriwijaya. Menurutnya, banyak kota wisata kuliner lain yang kehilangan ruh karena terlalu banyak intervensi bahan kimia. “Palembang justru menjadi contoh kota yang mampu melestarikan tradisi sambil tampil modern,” tambahnya.

Tekwan dan Model: Hangat di Hati, Kaya di Lidah

Dua kuliner lain yang juga tak boleh dilewatkan adalah Tekwan dan Model Palembang. Tekwan adalah sup bakso ikan khas Palembang dengan kuah bening gurih dan taburan jamur kuping serta soun, sedangkan model adalah “versi besar” pempek berisi tahu dengan kuah udang yang gurih manis.

Kedua makanan ini kini hadir dalam berbagai varian penyajian modern. Beberapa kafe bahkan menyajikannya dengan piring porselen bergaya kontemporer, disertai topping tambahan seperti telur rebus dan sayuran segar. Namun cita rasa tradisionalnya tetap menjadi jiwa utama hidangan ini.

Baca Juga  Aneka Wangi — Harum Sunnah, Harum yang Menginspirasi

Kota Wisata Kuliner yang Terus Berkembang

Seiring meningkatnya jumlah wisatawan, terutama sejak pembangunan infrastruktur besar-besaran di Palembang, sektor kuliner juga ikut berkembang pesat. Kawasan kuliner di tepi sungai, pasar tradisional, hingga restoran hotel bintang lima berlomba-lomba menyajikan hidangan khas Palembang dengan sentuhan unik.

 

Pemerintah daerah pun aktif mendorong pelestarian kuliner lokal. Salah satu bentuknya adalah festival kuliner tahunan yang menghadirkan puluhan pedagang dan UMKM lokal, memastikan kuliner Palembang tetap hidup dan dicintai generasi muda.

 

“Wisatawan jangan takut mencoba. Di Palembang, makan bukan sekadar mengisi perut, tapi menikmati warisan sejarah dan budaya,” ungkap Hj. Nur Aini, pelaku UMKM kuliner yang telah berdagang pempek selama 30 tahun.

 

Cicipi, Nikmati, dan Rasakan Tradisi

Jika Anda berkunjung ke Palembang, jangan hanya sekadar melintas. Luangkan waktu untuk menikmati setiap sajian kuliner yang ditawarkan kota ini. Dari pempek hingga pindang, dari tekwan hingga model, semua mengandung cerita panjang tentang kehidupan masyarakat tepian Sungai Musi.

 

Di tengah gempuran kuliner modern dari luar negeri, Palembang membuktikan bahwa warisan tradisional dapat terus bertahan — bahkan semakin dicintai — jika disajikan dengan hati dan rasa cinta pada budaya sendiri. Inilah alasan mengapa Palembang layak menyandang predikat “Kota Wisata Kuliner” di Indonesia.

✦ Penulis: Bangun Lubis

✦ Sumber kutipan: Pakar gastronomi dan pelaku UMKM kuliner Palembang.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button