Windows 11 Hadir dengan “Ask Copilot”: Langkah Besar Menuju Era Komputer yang Berpikir

Microsoft kembali membuat gebrakan. Dalam pembaruan Windows 11 Build 26220.7051, mereka memperkenalkan fitur baru bernama “Ask Copilot” yang kini menempati posisi utama di taskbar — menggantikan kolom pencarian tradisional.
Bagi sebagian pengguna, ini mungkin hanya sekadar fitur tambahan. Namun bagi dunia teknologi, langkah ini menandai babak baru: **komputer yang bukan hanya menjalankan perintah, tapi mulai “memahami” penggunanya.
AI Kini di Ujung Jari
Selama ini, penggunaan kecerdasan buatan (AI) di komputer lebih banyak terbatas pada aplikasi terpisah — seperti ChatGPT, Copilot di Office, atau asisten suara. Kini, Microsoft menjadikan AI sebagai bagian intuitif dari sistem operasi itu sendiri.
Dengan mengetik atau berbicara langsung lewat “Ask Copilot”, pengguna dapat:
* mencari file atau data di komputer hanya dengan instruksi bahasa alami,
* menulis email, ringkasan, atau bahkan **menyusun presentasi tanpa membuka aplikasi terpisah, menanyakan hal-hal umum seperti “tunjukkan jadwal saya hari ini” atau “apa arti istilah ekonomi makro sederhana”.
“Ask Copilot” bukan sekadar mesin pencari dalam laptop, melainkan asisten pribadi digital yang memahami konteks pekerjaan dan kebiasaan pengguna.
Meningkatkan Produktivitas, Mengubah Cara Bekerja
Bagi kalangan akademisi, jurnalis, dan penulis — fitur ini dapat menjadi alat bantu revolusioner. Bayangkan, Anda bisa menulis naskah berita, mencari referensi, atau mengedit teks hanya dengan satu perintah suara.
AI ini bekerja seperti rekan kerja yang tahu arah pikiran kita, menyarankan ide, bahkan membantu memperbaiki struktur kalimat
Namun di balik kemudahan ini, terselip pertanyaan penting:
Apakah manusia akan semakin produktif — atau justru semakin bergantung?
Refleksi: Ketika Mesin Mulai Belajar Memahami
Sebagai bangsa yang tengah bergerak menuju era digital, kita patut menyambut kemajuan ini dengan bijak.
Kecerdasan buatan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manusia, tetapi membantu manusia agar dapat berpikir lebih strategis dan kreatif.
Kita tetaplah pengendali, sementara AI hanyalah alat bantu.
Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qur’an:
“Dan Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”(QS. Al-‘Alaq: 5)
Ayat ini seolah menjadi penegasan bahwa pengetahuan dan teknologi, sejauh apa pun berkembang, tetap bersumber dari kehendak dan izin-Nya.
Maka, ketika teknologi mulai “berpikir”, semestinya kita semakin mengingat siapa yang memberi akal kepada manusia.
Saatnya Manusia Menjadi Lebih Manusia
Dengan hadirnya “Ask Copilot”, Microsoft tidak hanya memperkenalkan fitur baru, tetapi juga mengingatkan kita tentang arah masa depan: dunia di mana manusia dan mesin saling belajar satu sama lain.
Namun satu hal pasti — teknologi sebaik apa pun tetap tidak bisa menggantikan hikmah, empati, dan nurani, sesuatu yang hanya dimiliki manusia.
Jika digunakan dengan niat baik, fitur seperti ini akan membantu kita menulis lebih cepat, bekerja lebih efisien, dan berbuat lebih banyak untuk kebaikan.
Karena sesungguhnya, bukan mesin yang berbahaya — tapi manusia yang lupa untuk memanusiakan dirinya sendiri.
@bangbangunlubis



