Melacak Jejak Sejarah Nabi di Kota Thaif, Kota Mahligai Mawar

SEMENTARA menunggu waktu ke Madinah Al-Munawarah, sejumlah jemaah haji termasuk KH Agus Jaya , Lc, M.Hum, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) Kloter 19 PLM Sumsel, mengunjungi /ziarah ke Kota Thaif.
Thaif terletak sekitar 70 km dari Mekkah, berada di dataran tinggi Hijaz—dikenal karena hawa sejuk di musim panas dan kebun mawar yang menawan. Kota ini menyimpan cerita penting dari masa-masa awal Islam, serta kini menjadi destinasi wisata alam dan budaya.
Sejarah Panjang Jejak Nabi Muhammad SAW
Pada tahun 619 M, setelah wafatnya Abu Talib dan Khadijah, Nabi Muhammad saw pergi ke Thaif untuk berdakwah. Namun, Dakwahnya tidak diterima, beliau dilempari batu hingga luka parah di tangan dan kaki .
Di luar tembok kota, beliau hampir pingsan sebelum menemukan tempat berlindung di kebun milik Utbah dan Shaibah. Seorang budak bernama Addas memberikan anggur dan menyembuhkan luka Nabi saw, dan peristiwa itu menjadi saksi awal keajaiban dalam berdialog lintas iman .
Ziarah Sejarah: Masjid & Lokasi Sakral
Beberapa situs religi menjadi saksi bisu perjalanan tersebut:
Al‑Qantara (Al‑Madhoun) Mosque: Dibangun di atas lokasi perhentian Nabi saw dan Zayd bin Harithah setelah dilempari batu di Thaif sekitar 620 M, awalnya bergaya Abbasiyah di era Ottoman .
Masjid Addas: Menjadi monumen untuk momen ketika Addas bertemu Nabi saw setelah bantuan anggur. Lokasi ini kini dirawat dan sering dikunjungi para penziarah.
Masjid Abdullah bin al‑Abbas: Awalnya dibangun pada 630 M, di lokasi tempat Nabi saw pernah memimpin doa.
Masjid Rasool / Masjid Abbas: Tempat Nabi saw terluka setelah didekati oleh pemuka suku Bani Thaqif; hari ini kompleksnya dikembangkan menjadi area publik modern dengan pasar dan resto.
Wisata Spiritual & Ziarah.
Kota ini menjadi tujuan ziarah alternatif bagi banyak jemaah Haji, mereka datang untuk merenungkan kesabaran dan kasih Nabi saw, di antara masjid-masjid bersejarah yang menenangkan .
Tempat-tempat seperti Wadi Mitna atau lembah Wadi Al‑Shifa juga menjadi lokasi ziarah karena pernah menjadi tempat Nabi saw beristirahat dan berdzikir .
Kota Mawar: Keajaiban Alam & Budaya
Thaif, City of Roses
Produksi mawar mencapai 550 juta kuntum tiap tahun, tersebar di 900 kebun di area Al‑Hada, Al‑Shifa, dan Wadi Muharram .
Festival Mawar digelar setiap musim semi (Maret–April), menampilkan aroma mawar, tarian tradisional, pameran, dan presentasi produk turunan seperti air mawar dan minyak mawar .
Pabrik Rose Essence, seperti milik Al‑Quraish, memproduksi parfum dan kosmetik, bahkan melayani permintaan keluarga kerajaan sejak 1989—sebagian dari semangat ekonomi Kreatif Saudi Vision 2030 .
Eksplorasi Alam: Pegunungan & Kereta Gantung
Bagi pencinta alam, Thaif punya jalur trekking dan udara pegunungan yang segar:
Al‑Hada & Al‑Shifa: Lereng dan lembah yang hijau, kaya pomegranate dan pohon ara.
Al‑Hada Cable Car: Kereta gantung menyuguhkan panorama lembah nan elok, sangat memikat saat matahari terbenam .
Thoif Kota sejarah dakwah, semoga bisa kembali diwaktu lain. Aamiin. (ica)



